Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indosat Menyerah dari Bisnis Digital, Bagaimana Operator Lain?

Kompas.com - 15/06/2017, 10:15 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa saat lalu, operator telekomunikasi Indosat menyatakan menyerah dari bisnis digital karena pertumbuhannya dianggap tak sesuai harapan. Hal ini berbeda dengan operator telekomunikasi lain yang justru semakin gencar masuk ke bisnis digital.

Baru-baru ini Hutchitson 3 Indonesia (Tri) merilis aplikasi mobile bertajuk “Bima+” yang merupakan layanan hiburan all-in-one untuk musik, film, hingga e-commerce. Tak cuma Tri, XL Axiata dan Telkomsel pun optimis untuk terus mengembangkan bisnis digital.

CEO XL Axiata, Dian Siswarini, mengakui bahwa bisnis digital belum berkontribusi banyak terhadap pendapatan perusahaan. Ia pun berdalih hal tersebut wajar karena XL Axiata baru memasuki tahun keempat terjun ke bisnis digital.

“Kalau bisnis digital itu paling tidak butuh waktu 7 sampai 8 tahun beroperasi baru bisa menghasilkan duit. Amazon aja make money waktu tahun ke-8,” kata Dian, Rabu (14/6/2017), usai acara buka puasa bersama Kominfo di Lapangan Anantakupa, Jakarta.

Bisnis digital XL Axiata antara lain layanan e-commerce Elevania, layanan uang elektronik XL Tunai, dan layanan iklan digital Adreach. Saat ini bisnis digital tersebut baru menyumbang 5 persen ke pendapatan total XL Axiata, berbeda dengan data yang kontribusinya mencapai 65 persen.

Dian Siswarini mengatakan bisnis digital dan bisnis telekomunikasi sejatinya tak bisa dibanding-bandingkan karena indikator keberhasilannya berbeda. Jika telekomunikasi langsung revenue, maka bisnis digital berupa transaksi dan unique visitor.

“Di Elevania unique visitor kami sudah sampai 2,5 juta. Itu tumbuh terus, tapi unique visitor dan transaksi besar belum serta-merta berbanding lurus dengan revenue. Memang butuh waktu lah,” Dian Siswarini menuturkan.

Pendapatan bisnis digital Telkomsel juga masih kecil

Sewarna dengan XL Axiata, Telkomsel juga mengatakan pendapatan dari bisnis digital masih terhitung kecil, meski pertumbuhannya sesuai dengan harapan. Menurut CEO Telkomsel, Ririek Adriansyah, bisnis digital tak semata-mata tentang revenue.

“Bukan cuma revenue yang kami pikirkan, tapi kan ada value lain misalnya memberikan benefit lebih ke pelanggan,” kata Ririek pada kesempatan yang sama.

Saat ini bisnis digital Telkomsel terdiri dari layanan broadband dan layanan digital yang meliputi Digital Lifestyle (konten musik, video, games, dan lain-lain), Digital Advertising, Digital Payment (mobile banking, T-Cash, T-Wallet), dan Internet of Things (T-Drive, T-Bike, dan lain-lain).

Per Mei 2017 lalu, gabungan bisnis digital Telkomsel yang terdiri dari layanan digital dan koneksi data berkontribusi terhadap sekitar 40 persen total pendapatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com