Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkenalan dengan Kamera Film yang Kembali Digandrungi di Indonesia

Kompas.com - 05/08/2017, 10:46 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Jenis film

Film yang biasa dipakai untuk untuk kamera bisa dibedakan berdasarkan format (bentuk dan ukuran) populer, yakni:

1. Film 135 atau 35mm, untuk kamera ringkas seperti tipe rangefinder. Biasanya 1 rol film 35mm terdiri dari 36 frame. Firm 135 merupakan format film paling populer, dan karena itu paling mudah didapatkan dan diproses (develop).

2. Film 120 atau medium format, untuk kamera-kamera berukuran lebih besar. Satu rol film 120 biasanya berisi 12 atau 16 frame. Pengolahannya lebih sulit dan lebih jarang ditemukan dibanding film 135.

3. Film 4x5 inci, 8x10 inci, dan seterusnya, atau disebut juga large format/sheet film. Biasanya film berukuran terbesar ini hanya digunakan di view camera/land camera tua, yang ukurannya sangat besar pula dan mesti duduk di atas tripod.

Untuk tipe film, ada tipe negatif (print film) dan positif (reversal/ slide) untuk masing-masing format. Film negatif menghasilkan warna-warna yang terbalik dibandingkan scene aslinya di dunia nyata. Area gelap menjadi terang, hitam menjadi putih, dan seterusnya.

Saat dicetak, film negatif melalui proses inversi untuk “membalik” warna agar tampil sesuai aslinya. Film negatif biasanya memiliki warna dan kontras yang halus, serta rentang dynamic range luas sehingga lebih toleran terhadap kesalahan exposure.

Film positif atau slide menghasilkan gambar yang sedari awal memiliki warna-warna sesuai scene aslinya sehingga tidak perlu diinversi seperti film negatif. Selain dicetak, frame indovidual dari film ini bisa langsung dipasang di slide untuk proyeksi.

Filim positif cenderung memiliki saturasi warna dan kontras yang tinggi, tapi rentang tonalnya (dynamic range) tidak seluas film negatif sehingga lebih rentan terhadap kesalahan exposure. Area yang terlalu terang rawan menjadi “botak” alias putih polos tanpa detil, sementara area yang kurang cahaya bisa menjadi sangat gelap.

Pabrikan-pabrikan film memproduksi film negatif dan positif dalam berbagai merek dan varian. Masing-masing memiliki karakter tampilan gambarnya sendiri, seperti Fujifilm Velvia (film positif) serta Kodak Portra (negatif) dan Tri-X (hitam putih negatif) tadi.

Contoh dua merk film 35mm yang masih diproduksi, yakni film negatif Kodak Portra (kiri) dan film positif Fujifilm Velvia.B&H Contoh dua merk film 35mm yang masih diproduksi, yakni film negatif Kodak Portra (kiri) dan film positif Fujifilm Velvia.

Kemunculan kamera digital telah membuat produksi sebagian film disetop lantaran kurang peminat atau tidak menguntungkan dari segi bisnis, misalnya seri film Kodachrome bikinan Kodak yang legendaris tetapi proses pencuciannya rumit.

Sejumlah film masih diproduksi oleh berbagai pabrikan saat ini, terutama untuk format 135 yang paling populer. Masing-masing brand film biasanya tersedia dalam beberapa varian yang memiliki perbedaan tertentu seperti rating sensitivitas, misalnya Fujifilm Velvia ASA 50 dan Fujifilm Velvia ASA 100.

Beberapa produsen juga masih memproduksi dan menjual kamera film (baru), misalnya Leica dengan seri M7 dan MP (rangefinder)  serta Nikon dengan F6 dan FM10 (SLR). Selain kamera film baru, peminat fotografi film juga bisa menggunakan kamera film lawas yang banyak dijual bekas dengan harga relatif terjangkau, seperti Canon Canonet (rangefinder) dan AE-1 (SLR).

Catatan: Artikel ini adalah bagian dari Liputan Khusus KompasTekno soal "Tren Kamera Analog di Era Digital". Artikel-artikel lain soal seluk-beluk tren kamera analog bisa dipantau di kanal ini.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com