Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istilah-istilah Kamera Analog yang Perlu Diketahui

Kompas.com - 06/08/2017, 11:11 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

KOMPAS.com - Dalam fotografi, baik menggunakan kamera analog atau digital, terdapat banyak sekali istilah yang berguna untuk mempermudah pengguna mengoperasikan atau mengenali kamera. Beberapa di antaranya merupakan istilah yang berlaku universal, beberapa lainnya hanya berlaku di kamera analog saja.

Agar lebih mudah untuk belajar memotret menggunakan kamera analog, ada baiknya Anda mengenali istilah-istilah yang biasa muncul saat pengoperasian atau dalam panduan memakai kamera tersebut.

Berikut ini, KompasTekno rangkum daftar sejumlah istilah yang biasa digunakan di fotografi secara keselurhan dan yang khusus memakai kamera analog.

Shutter

Shutter atau rana adalah perangkat serupa "tirai" dalam kamera yang berfungsi untuk mengatur keluar masuknya cahaya untuk mengekspos film.

Waktu (durasi) terbukanya shutter bisa diatur dan akan mempengaruhi hasil pemotretan. Semakin cepat waktunya, maka gerakan benda-benda yang tertangkap kamera akan tempak semakin tajam dan jelas. Misalnya cipratan air bisa dipotret dalam keadaan diam saat melayang di udara. 

Semakin lambat durasinya, maka gerakan benda-benda tadi akan tampak semakin buram karena motion blur. Shutter dengan durasi lambat bisa digunakan untuk menambah efek menarik seperti deburan ombak yang terlihat halus seperti kabut, atau lampu-lampu kendaraan di malam hari yang berubah menjadi garis-garis berwarna,

Satuan kecepatan shutter dinyatakan dalam hitungan detik dan pecahannya, misalnya 1/500 detik atau 1/4.000 detik untuk durasi yang singkat, dan 5 detik, 15 detik, hingga 30 detik atau lebih panjang untuk durasi yang lama.

Pada kamera analog kecepatan shutter diperlihatkan dalam salah satu tuas atau dial pengendali dengan ikon angka. Huruf "B" (bukan angka) pada tuas atau dial tersebut merupakan singkatan dari istilah "Bulb". Pada mode ini, shutter bisa terus diposisikan dalam keadaan terbuka sesuai durasi yang diinginkan penggunanya.

ISO atau ASA

ISO dan ASA adalah tingkat sensitivitas medium perekaman gambar terhadap cahaya. Pada kamera digital, istilah yang biasa digunakan adalah ISO sedangkan pada kamera analog, biasanya disebut juga sebagai ASA.

Kamera digital memiliki banyak pilihan ISO, mulai dari 50 hingga 6400 atau lebih tinggi. Sedangkan pada kamera analog, ISO tergantung pada film yang digunakan. Masing-masing film dikeluarkan dengan ISO tunggal.

Biasanya rating kecepatan ini dituliskan di kemasan setelah nama film yang bersangkutan. Misalnya, Fujifilm Velvia 50 berarti film Velvia dengan rating ASA 50, atau Kodak Tri-X 400 berarti film Tri-X dengan rating ASA 400.

Pada film utuk kamera analog, film ISO rendah membutuhkan waktu exposure lebih lama, tapi grain (tekstur bintik-bintik dari partikel kimia film) yang dihasilkan cenderung halus.  Sebaliknya pada film dengan ISO lebih tinggi, artinya lebih sensitif terhadap paparan cahaya, waktu exposure bisa lebih singkat tapi butiran grain biasanya lebih besar dan lebih terlihat.

Aperture atau F-stop

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com