KOMPAS.com - Sabtu (12/8/2017) pekan lalu, terjadi bentrokan bernuansa kebencian ras antara kelompok neo-Nazi atau nasionalis kulit putih dan para penentangnya di kota Charlottesville, Amerika Serikat.
Insiden yang menewaskan satu orang dan melukai belasan korban lainnya ini memancing kecaman dan komentar dari berbagai pihak.
Belakangan, pendiri sekaligus CEO Facebook, Mark Zuckerberg, juga mengutarakan pendapatnya lewat sebuah posting.
“Memalukan sekali bahwa kita masih harus memberitahukan bahwa neo-Nazi dan nasionalis kulit putih itu gerakan yang sesat -seolah-olah masih belum jelas letak kesalahannya,” tulis Mark Zuckerberg.
Sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Mashable, Jumat (18/8/2017), Mark Zuckerberg turut menyatakan simpati kepada para korban dan berjanji pihaknya akan terus memerangi ujaran kebencian di Facebook.
“Kami memperhatikan situasi dengan seksama dan akan menghapus ancaman berbau kekerasan fisik. Kerja kami mungkin tidak sempurna, tapi Anda mendapatkan komitmen saya,” lanjut dia. “Tak ada tempat untuk kebencian di komunitas kami.”
Kebijakan Facebook memang sudah sejak lama melarang ancaman berbau kekerasan dan ujaran kebencian. Tapi jejaring sosial ini kerap kesulitan mengawasi para penggunanya yang sekarang berjumlah 2 miliar.
Hal lain yang turut disoroti oleh Mark Zuckerberg adalah adanya polarisasi yang semakin memecah masyarakatdi Amerika Serikat.
“Tak ada keseimbangan, nuansa, dan kedalaman yang cukup di diskursus publik kita,” pungkasnya.
Baca: Giliran CEO Intel yang Mundur dari Tim Penasihat Donald Trump
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.