Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satelit Telkom 1 Dikabarkan Pecah Berkeping-keping

Kompas.com - 31/08/2017, 15:48 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

KOMPAS.com - PT Telkom telah mengumumkan bahwa satelit Telkom 1 sudah tidak bisa dioperasikan lagi. Kini, muncul bukti baru yang mengindikasikan bahwa satelit tersebut mulai pecah berkeping-keping.

Debris (serpihan) satelit Telkom 1 tersebut tertangkap oleh salah satu teleskop milik perusahaan yang memantau objek geostationer Bumi yang berbasis di Amerika Serikat, yakni ExoAnalytic Solutions.

Dikutip KompasTekno dari ARS Technica, Kamis (31/8/2017), perusahaan tersebut menggunakan algoritma untuk me-review data dari 165 teleskop optik yang tersebar di penjuru Bumi. Algoritma tersebut mencari kejadian anomali.

Salah satu teleskop yang berada di Australia dilaporkan mendeteksi serpihan yang diduga berasal dari satelit Telkom 1.

Baca: Satelit Telkom 1 Tak Dapat Dioperasikan Lagi

"Terlihat banyak materi reflektif yang menyebar dari satelit itu," ujar CEO ExoAnalytic, Doug Hendrix dalam sebuah wawancara.

"Serpihan itu bisa jadi panel surya, bahan bakar, atau serpihan lain, kami belum bisa memastikan," kata Hendrix.

Sebelumnya, pada Rabu (30/8/2017) lalu, Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Alex Sinaga mengungkapkan satelit Telkom 1 yang sebelumnya mengalami gangguan, sudah tidak bisa digunakan.

Hal ini merupakan hasil investigasi yang dilakukan oleh Telkom bersama produsen Telkom 1, Lockheed Martin.

Lockheed Martin kemudian menyarankan agar PT Telkom mematikan (shut down) satelit Telkom 1, untuk menghindari adanya interferensi dengan satelit lain. Satelit Telkom 1 diketahui diluncurkan pada 13 Agustus 1999 dan diklaim memiliki usia desain 15 tahun.

Update: Telkom Tanggapi Kabar Satelit Telkom 1 yang Dikabarkan Hancur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com