Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transformasi Smartphone Motorola Setelah Setahun di Indonesia

Kompas.com - 17/09/2017, 19:26 WIB
Deliusno

Penulis

KOMPAS.com - Satu tahun lalu, pada awal kehadiran kembali Motorola di pasar Indonesia, Lenovo membeberkan target pasar mereka di Tanah Air. Berbeda dengan smartphone dengan nama "Lenovo", produk Motorola akan banyak bermain di kelas middle dan high-end.

"Idealnya nanti Lenovo itu di segmen middle dan affordable, sementara Moto main di middle dan high-end," kata Adrie R. Suhadi, Country Lead Mobile Business Group Lenovo Indonesia, saat peluncuran Moto E Power di Jakarta, Oktober 2016.

Di Indonesia, seri ponsel besutan Motorola dipasarkan di bawah brand Lenovo (Lenovo Moto), sesuai dengan status Motorola sebagai anak perusahaan Lenovo, setelah diakuisisi pada 2014 lalu. (Baca: Motorola Resmi Jadi Milik Lenovo)

Seperti diungkapkan oleh Adrie, Lenovo kemudian membedakan segmen pasar Moto dengan ponsel bikinannya sendiri, misalnya dari seri Vibe, agar kedua merek tak saling berbenturan di pasaran.

Salah satu strategi Motorola di Indonesia menyasar pasar smartphone flagship yang dikuasai oleh pemain lama, seperti Samsung dengan seri Galaxy S-nya dan Apple iPhone. (Baca: Menyoal Inovasi Smartphone Kelas Atas)

Produk jagoan Motorola yang diandalkan adalah Moto Z yang diluncurkan pada  Januari 2017 lengkap dengan sejumlah aksesori modularnya. (Baca: Lenovo Resmi Luncurkan Smartphone Modular Moto Z di Indonesia)

Ubah strategi

Kini, setelah Motorola hadir selama satu tahun di Indonesia, apakah Lenovo tetap menjalankan strategi yang pernah diungkapkan tersebut? Berdasar pengamatan KompasTekno, produk Motorola malah lebih banyak hadir di kelas segmen menengah dibandingkan kelas atas.

Sebagai contoh, Lenovo Moto memasarkan Moto M pada Maret 2017 lalu. Moto M merupakan ponsel Motorola ketiga yang dirilis setelah Moto E3 Power (entry level), Moto Z (high-end), dan Moto Z Play (menengah).

Moto M merupakan smartphone kelas menengah yang memiliki layar 5,5 inci Full-HD yang ditenagai prosesor octa-core 2,2 GHz dan RAM 4 GB. Setelah itu, Motorola masih melepas berbagai smartphone kelas menengah lain lagi, seperti Moto E4 dan Moto Z2 Play.

Moto E4 dibekali dengan layar 5 inci, chipset quad-core 1,3 GHz dan RAM 2 GB. Sementara itu, Moto Z2 Play merupakan kelas menengah dari Moto Z2.

Moto Z2 Play mengusung konsep modular, sama seperti Moto Z2. Hanya saja, perangkat kelas menengah itu dibekali spesifikasi yang lebih rendah, seperti prosesor Snapdragon 626 dan RAM 4 GB.

Model memeragakan kamera selfie Moto Z2 Play di acara peluncuran di Bangkok, Rabu (5/7/2017).Reza Wahyudi/KOMPAS.com Model memeragakan kamera selfie Moto Z2 Play di acara peluncuran di Bangkok, Rabu (5/7/2017).

Sementara itu, Moto Z2, produk dengan spesifikasi lebih tinggi dari Z2 Play, sudah dipastikan tidak akan masuk ke Indonesia. "Moto Z2 tidak saya masukkan ke Indonesia, saya pikir Moto Z2 Play sudah bagus untuk Indonesia," tegas Adrie.


Menurutnya, Moto Z2 Play adalah smartphone flagship dengan harga yang terjangkau. Adrie pun mengatakan hardware dan fitur yang dimiliki Moto Z2 Play sudah bisa bersaing dengan smartphone premium lainnya di Indonesia. "Isinya sudah bagus kok, ngapain lagi saya masukin (Moto) Z2 (yang lebih premium)," kata Adrie.  

Keputusan untuk tidak merilis Moto Z2 menyiratkan Lenovo Motorola akan mengubah strateginya dengan hanya memasarkan produk kelas menengah. Fokus pemasaran produk ini didapat Motorola setelah kurang lebih setahun hadir di Indonesia.

Mengapa Motorola pilih produk kelas menengah?

Keputusan Motorola untuk hanya memasarkan produk middle-end ini ternyata sejalan dengan tren dan analis pasar.

Salah satu analisis pasar International Data Corporation (IDC) melansir laporan produk di kategori midrange atau kelas menengah justru yang menjadi idola di Tanah Air. Laporan IDC ini merujuk pada pengiriman smartphone di Indonesia untuk kuartal-II tahun 2017.

IDC mencatat, pangsa pasar smartphone midrange ada di angka 28 persen pada kuartal-II 2017. Nilai tersebut meningkat cukup jauh dari angka 13 persen di kuartal yang sama tahun lalu.

Dalam acuan IDC, smartphone kelas menengah adalah smartphone dengan harga jual antara 200 dollar AS (Rp 2,6 juta) hingga 400 dollar AS (Rp 5,5 juta).

Baca: Alasan Smartphone Rp 2-5 Juta Laku di Indonesia

Apa alasan perangkat kelas menengah begitu laku di kuartal-II 2017? Menurut IDC, peningkatan tersebut menggambarkan perubahan dalam kebutuhan konsumen untuk beralih ke perangkat dengan spesifikasi yang lebih baik.

Dengan spesifikasi yang meningkat, ada banyak kegiatan yang bisa dijalankan pengguna di perangkatnya. Ponsel tidak hanya digunakan untuk panggilan suara dan berkirim pesan pendek (SMS), tetapi juga untuk menyokong pengalaman hiburan, produktivitas, dan mobile gaming.

Untuk memainkan beberapa judul game tertentu, memang dibutuhkan perangkat dengan spesifikasi tinggi. Meski begitu, sebagian besar game sudah bisa dimainkan dengan lancar di smartphone di kelas menengah.

Atas dasar itu, pengguna lebih memilih membeli perangkat kelas menengah dengan harga murah ketimbang membeli smartphone dengan spesifikasi tinggi yang notabene dibanderol mahal. Perangkat-perangkat kelas menengah juga saat ini sudah dibekali dengan fitur yang biasanya hadir di perangkat kelas atas.

“Top vendor smartphone telah meningkatkan persaingan ke level yang lebih tinggi dengan menawarkan fitur-fitur terbaru seperti resolusi kamera yang lebih tinggi, sensor sidik jari, kapasitas penyimpanan, dan memori yang lebih tinggi pada harga yang terjangkau," Risky Febrian, Associate Market Analyst, IDC Indonesia.

Dengan besarnya pangsa pasar dan minat masyarakat terhadap perangkat kelas menengah, sangat wajar Moto bermain di pasar ini di tahun 2017.

Lantas, bagaimana dengan strategi Motorola jelang tutup tahun ini? Kita tunggu saja. Yang jelas, KompasTekno telah mendapat undangan peluncuran produk baru Moto pada pertengahan September ini.

Rumornya bakal ada tiga produk yang diluncurkan, dua dari kelas entry-level dengan kapasitas baterai jumbo, dan satu bakal bersaing di kelas menengah dengan mengandalkan fitur kamera ganda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com