Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Qualcomm Berupaya Blokir iPhone di China

Kompas.com - 15/10/2017, 17:32 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

Sumber Bloomberg

KOMPAS.com - Qualcomm masih saja berusaha menjegal Apple dengan cara mengajukan gugatan paten di China. Kali ini produsen chipset Snapdragon itu berupaya membuat pemerintah China melarang peredaran iPhone.

Akar perseteruan tersebut masih sama dengan yang dulu, yakni tudingan Qualcomm bahwa Apple telah memakai paten teknologi miliknya tanpa membayar royalti yang sesuai.

"Apple menggunakan teknologi kami tanpa membayar royalti apapun," terang juru bicara Qualcomm Christine Trimble, sebagaimana dilansir KompasTekno dari Bloomberg, Sabtu (14/10/2017).

Tudingan tersebut diajukan sebagai gugatan hukum melalui pengadilan hak kekayaan intelektual Beijing pada 29 September 2017. Bersama gugatan itu disematkan tuntutan berupa ganti rugi.

Qualcomm mengajukan gugatan berdasarkan tidak paten esensial non-standar, yang meliputi teknologi pengelolaan daya dan layar sentuh Force Touch.

"Itu hanya sekelumit contoh dari berbagai teknologi Qualcomm yang digunakan Apple untuk memperkaya fitur iPhone serta meningkatkan keuntungan penjualannya," imbuh Christine Trimble.

Apple sendiri membantah berbagai hal yang ditudingkan oleh Qualcomm. Perusahaan berlogo buah apel tergigit itu beralasan bahwa, selama bertahun-tahun berhubungan dengan Qualcomm, tak pernah ada diskusi apapun mengenai paten yang dicantumkan dalam gugatan.

Jika Qualcomm menanng dan terjadi pelarangan penjualan iPhone di China, Apple bisa jadi bakal terpukul telak. Pasalnya Negeri Tirai Bambu itu merupakan salah satu pasar terbesar dunia dan menyumbang dua per tiga pendapatan Apple.

Namun saat ini gugatan tersebut masih belum jelas akan mengarah ke mana. Jadi masih belum diketahui apa yang akan terjadi pada Apple.

Untuk diketahui, perseteruan paten antara Qualcomm dengan Apple sudah terjadi selama setahun belakangan. Awalnya adalah tindakan Apple yang mengajukan gugatan anti monopoli kepada Qualcomm, dengan argumen bahwa perusahaan chipset itu menyalahgunakan posisinya sebagai pemasok komponen terbesar di industri smartphone.

Gugatan Apple menyebutkan bahwa Qualcomm meminta bayaran berdasarkan persentasi dari harga tiap smartphone yang dijual, tanpa pandang bulu. Padahal tidak semua smartphone yang dijual itu menggunakan chip milik Qualcomm.

Gugatan dari Apple itu kemudian dibalas Qualcomm dengan gugatan lain terkait hak paten. Perusahaan chipset tersebut melakukannya demi menjegal penjualan iPhone di berbagai pasar dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Bloomberg
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Hardware
Penerbit 'GTA 6' PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Penerbit "GTA 6" PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Game
TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

Software
HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com