Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembobol Aplikasi Android Diiming-imingi Hadiah Rp 13 Juta

Kompas.com - 20/10/2017, 07:21 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

Sumber TechCrunch

KOMPAS.com - Google kembali membuka program bug bounty bertajuk “Google Play Security Award”. Program ini mengajak para peneliti mencari celah keamanan (bug) pada aplikasi-aplikasi Android populer.

Tak sampai di situ, penemu celah keamanan juga harus sekaligus menambalnya (membuat patch). Jika berhasil, Google menjanjikan hadiah berupa uang tunai 1.000 dollar AS atau Rp 13,5 jutaan.

Perlu dicatat, program bug bounty ini tak berlaku untuk semua aplikasi Android yang tertera di Google Play Store, melainkan hanya aplikasi populer yang digandrungi masyarakat modern. Sebut saja Tinder, Dropbox, Line, Alibaba, dkk.

Peneliti akan bekerja langsung dengan para pengembang aplikasi untuk mengonfirmasi adanya celah, sekaligus membenarkan metode penambalan. Hal ini dijelaskan dalam sebuah pernyataan resmi.

“Bonus program ini berlaku untuk peneliti setelah celah dapat diatasi bersama-sama dengan pengembang aplikasi,” kata perwakilan Google.

Seperti program bug bounty pada umumnya, Google mencari tipe celah keamanan yang spesifik dan berdampak signifikan, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Jumat (20/10/2017), dari TechCrunch.

Beberapa tipe celah yang dianggap signifikan misalnya mampu memaksa aplikasi mengunduh atau mengeksekusi kode seenaknya, memanipulasi antarmuka untuk melakukan transaksi, atau memaksa aplikasi membuka situs yang merujuk ke praktik phising.

Google menggandeng koordinator celah keamanan “HackerOne” untuk mengawal program bug bounty ini, mulai dari filterisasi laporan yang masuk, mengundang peretas baik alias white-hat hacker, hingga tahap-tahap lanjutannya.

Sebelumnya, program bug bounty yang diadakan Google untuk Chrome maupun Android telah membuat raksasa teknologi tersebut menggelontorkan dana total 9 juta dollar AS atau Rp 121 miliar hingga Januari 2017 lalu.

Untuk keterangan lebih lengkap soal program bug bounty teranyar ini, silakan cek tautan berikut ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber TechCrunch
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com