Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Tahun Berlalu, Yahoo Belum Tahu Bagaimana 3 Miliar Akun Pengguna Bisa Dibobol

Kompas.com - 10/11/2017, 12:34 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

Sumber TechCrunch

KOMPAS.com - Sebanyak 3 miliar akun e-mail pengguna Yahoo diretas sejak 2013 hingga 2014 lalu. Kasus ini tercatat sebagai kasus peretasan terbesar sepanjang sejarah.

Sudah empat tahun berlalu, namun Yahoo belum juga mengetahui, bagaimana sistemnya bisa dibobol. Setidaknya, begitu menurut pengakuan mantan CEO Yahoo, Marissa Mayer.

"Sampai hari ini kami belum bisa mengidentifikasi gangguan apa yang memicu pencurian (akun) ini," kata Mayer, di depan para anggota Komite Perdagangan, Senat Amerika Serikat, dalam sebuah panel diskusi, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Jumat (10/11/2017), dari TechCrunch.

Lebih lanjut, Marissa Mayer sesumbar Yahoo bekerja sama dengan penegak hukum, termasuk Biro Investigasi Federal (FBI), untuk mencari pelaku peretasan. Belakangan, Mayer menuding pihak Rusia menjadi dalang di balik pencurian miliaran akun Yahoo tersebut.

Baca juga : Semua Akun Yahoo Ternyata Diretas

"Kami sekarang tahu bahwa perwira intelijen Rusia dan peretas yang disponsori negara bertanggung jawab atas serangan yang sangat kompleks dan canggih terhadap sistem Yahoo," kata Marissa Mayer.

CEO Yahoo Marissa MayerBusiness Insider CEO Yahoo Marissa Mayer
Dalam panel diskusi, hadir pula Chief Privacy Officer Verizon, Zacharia. Zacharia tak membantah pernyataan Marissa Mayer yang sejatinya sudah benar-benar lepas dari entitas Yahoo.

Diketahui, Verizon merupakan induk Yahoo saat ini, pasca mengakuisi perusahaan yang pernah jaya di era 90-an tersebut senilai 4,8 miliar dollar AS. Verizon kemudian menggabungkan Yahoo dengan AOL dan mengganti nama perusahaan menjadi "Oath".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber TechCrunch
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Hardware
Penerbit 'GTA 6' PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Penerbit "GTA 6" PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Game
TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

Software
HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com