Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Video "Mobile", Telkomsel Tak Ingin Jadi Penyalur Saja

Kompas.com - 23/11/2017, 09:11 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Konten video semakin marak diakses via perangkat mobile. Tak ingin sekadar menjadi penyedia jaringan, Singtel Group bersama anggotanya (Singtel, Telkomsel, Optus, AIS, Airtel, dan Globe) menggelar kompetisi berskala regional bertajuk “5-Min Video Challenge” untuk kedua kalinya.

Tujuannya mendorong para sineas muda lintas negara untuk menghasilkan film-film pendek yang berkualitas. Pasalnya, tren industri mobile mengarah ke hiburan berformat pendek, baik berupa film pendek, web-series, hingga video blog.

“Konten adalah raja. Kami harus dorong agar konten semakin berkualitas dan pada akhirnya pelanggan juga akan bertumbuh,” kata Vice President Brand and Communications Telkomsel, Nirwan Lesmana, Rabu (22/11/2017), ditemui KompasTekno di sela-sela rangkaian acara “5-Min Video Challenge” di Singapura.

Hal tersebut disepakati CEO International Singtel, Arthur Lang. Sebagai operator telekomunikasi terbesar se-regional dengan 638 juta pelanggan, Singtel Group merasa bertanggung jawab menumbuhkan konten-konten yang tak cuma menghibur, tetapi juga mendidik masyarakat.

Baca juga : 2 Sineas Muda Indonesia Juarai Lomba Video 5 Menit Regional

“Industri film sebagai konten mobile baru saja berkembang. Orang-orang tidak lagi nonton film 1,5 jam, tapi yang durasinya pendek karena diakses sembari naik kereta atau berkegiatan dengan mobilitas tinggi. Kami ingin turut mengembangkan industri tersebut,” kata dia pada kesempatan yang sama.

(ki-ka) CEO International Singtel, Arthur Lang; Pembuat film Chick-Chick yang menang 5-Min Video Challenge; Direktur Marketing Telkomsel, Alistair Johnston.Fatimah Kartini Bohang/Kompas.com (ki-ka) CEO International Singtel, Arthur Lang; Pembuat film Chick-Chick yang menang 5-Min Video Challenge; Direktur Marketing Telkomsel, Alistair Johnston.

Puas jadi dumb pipe?

Kebanyakan video pendek diakses melalui layanan over-the-top semacam YouTube, Vimeo, dkk. Platform tersebut meraup keuntungan paling besar selain kreator kontennya. Sementara itu, penyedia jaringan hanya berperan sebagai penyalur data internet atau diistilahkan “dumb pipe”.

Nirwan mengatakan Telkomsel untuk sementara masih dalam tahap menikmati pertumbuhan konten video yang berkualitas. Konsumsi data yang besar untuk video belum akan membuat Telkomsel menaikkan tarif.

“Kalau dari segi bisnis kami akan selalu berpikir harus dapat gain yg lebih fair, apalagi kami juga menstimulasi dari segi konten,” ujarnya.

“Tapi kami juga harus lihat pelanggan seperti apa, sudah siap apa belum. Apakah mereka willing untuk membayar lebih hanya karena Telkomsel menaikkan,” ia menambahkan.

Menurut Nirwan, Telkomsel akan pelan-pelan dan secara bertahap berupaya agar tidak hanya menjadi penyalur/dumb pipe, tapi sekaligus menyediakan konten. Saat ini pun Telkomsel sudah bekerja sama dengan beberapa layanan video streaming semacam Hooq, Viu, dan SuperSoccer TV, untuk menghadirkan konten.

“Pada level tertentu, ketika posisi kami sudah naik dari sekadar dumb pipe, akan lebih enak dari segi bisnis. Telkomsel bakal dapat lebih dan masyarakat juga mau membayar lebih,” Nirwan menjelaskan.

Saat ditanya rencana membuat platform sendiri untuk menyaingi YouTube dkk, Nirwan tak membantah namun tak pula mengiyakan. Untuk saat ini, kata dia, langkah yang bisa diambil adalah merangkul layanan-layanan tersebut dengan menyediakan jaringan yang kuat dan cakupan luas bagi masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com