Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Google Doodle Rayakan “Ulang Tahun” Rafflesia Arnoldii

Kompas.com - 09/01/2018, 07:32 WIB
Oik Yusuf

Penulis

KOMPAS.com - Google doodle hari ini, Selasa (9/1/2018) menampilkan animasi sesosok bunga berwarna merah. Di tengahnya terdapat sebuah lubang yang mengeluarkan bau busuk.

Itulah Rafflesia Arnoldii atau Padma Raksasa, tanaman yang tercatat menghasilkan bunga berukuran sangat besar, bahkan terbesar di antara tanaman-tanaman lain dengan ukuran mencapai kisaran satu meter.

Genap 25 tahun lalu bunga Rafflesia Arnoldii ditetapkan sebagai puspa langka -salah satu dari tiga bunga nasional- melalui Keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 1993. Google Doodle merayakan ulang tahun penetapan tersebut.

Anggota dari genus Rafflesia, bunga Rafflesia Arnoldii alias Padma Raksasa tumbuh sebagai parasit di beberapa jenis tanaman merambat yang tumbuh di hutan hujan tropis Indonesia. Ia tak memiliki daun, batang, ataupun akar.

Sebuah bunga Rafflesia Arnoldii di Bengkulu.Wikipedia Sebuah bunga Rafflesia Arnoldii di Bengkulu.
Rafflesia Arnoldii menyebarkan bau busuk serupa bangkai untuk memancing serangga yang kemudian melakukan pembuahan di sang bunga. Masing-masing bunga berjenis kelamin tunggal, sehingga bunga jantan dan betina harus berada dalam jarak berdekatan agar pembuahan berhasil.

“Kelopaknya yang tebal, berwarna merah kecokelatan dengan bintik-bintik putih hanya muncul saat siap bereproduksi,” sebut Google dalam keterangan di laman doodle, sebagaimana dirangkum KompasTekno.

Begitu mekar, Rafflesia Arnoldii tumbuh menjadi sekitar satu meter dan mekar hanya beberapa hari saja”, tambah Google.

Orang pertama yang menemukan spesimen genus Rafflesia  adalah penjelajah asal Perancis, Louis Auguste Descamps pada 1797. Jenis bunga yang ditemukan bukan Rafflesia Arnoldi, melainkan R. patma.  

Sayang, temuannya disita oleh Inggris yang ketika itu sedang berperang dengan Perancis. Botanis Inggris, Joseph Arnold kemudian mendokumentasikan bunga lain dari genus Rafflesia yang ditemukan di Sumatra pada 1818.

Karena Arnold sedang ikut serta dalam ekspedisi Sir Thomas Stamford Raffles, bunga ini pun kemudian dinamai Rafflesia Arnoldii.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com