KOMPAS.com — Awal Januari ini, YouTuber kawakan asal Amerika Serikat, Logan Paul, dicecar netizen karena sebuah video yang ia unggah ke channel YouTube-nya.
Video itu memperlihatkan pengalaman Logan Paul dan temannya berjelajah di hutan Aokigahara di Jepang, yang selama ini terkenal sebagai tempat bunuh diri.
Di tengah perjalanan, Logan Paul melihat mayat tergantung. Ia tetap merekam video tersebut, malah membuat guyonan bersama temannya dan tertawa.
Video itu kini sudah dihapus dari channel YouTube Logan Paul, tetapi telanjur memicu kontroversi di kalangan netizen. YouTube sebagai wadah penyalur video tersebut bungkam dan baru bersuara sekarang.
Update: YouTube Akhirnya Ungkap Hukuman untuk YouTuber Logan Paul
Lewat akun Twitter resminya, YouTube membuat serial berisi lima kicauan berturut-turut. Pertama-tama, YouTube mengatakan masyarakat harus mengetahui apa yang terjadi.
YouTube mengaku turut sedih dengan video yang diunggah Logan Paul. Sama seperti kritik lain dari netizen, YouTube menganggap bunuh diri bukan sesuatu yang layak dijadikan guyonan.
“Bunuh diri bukan guyonan, bukan pula sesuatu yang yang bisa dipertontonkan. Seperti yang disebutkan Anna Arkana: “Badan tersebut adalah orang yang dicintai orang lain. Kamu tak seharusnya ke hutan bunuh diri dengan kamera,” begitu dikicaukan YouTube (@YouTube), sebagaimana dihimpun KompasTekno, Rabu (10/1/2018).
Suicide is not a joke, nor should it ever be a driving force for views. As Anna Akana put it perfectly: "That body was a person someone loved. You do not walk into a suicide forest with a camera and claim mental health awareness."
— YouTube (@YouTube) January 9, 2018
YouTube pun sesumbar bakal mengambil tindakan tegas atas perbuatan Logan Paul. Belum dijabarkan seperti apa, tetapi YouTube mengatakan bakal segera mengumumkan langkah-langkah agar video seperti itu tak beredar lagi di platform-nya.
“Channel tersebut melanggar kebijakan komunitas kami, kami sudah bertindak dan akan memberikan konsekuensi lebih lanjut,” YouTube menuturkan.
We expect more of the creators who build their community on @YouTube, as we’re sure you do too. The channel violated our community guidelines, we acted accordingly, and we are looking at further consequences.
— YouTube (@YouTube) January 9, 2018
"Kami butuh waktu lama untuk merespons, tetapi kami mendengar apa pun yang Anda katakan. Kami tahu tindakan seorang kreator bisa memengaruhi komunitas secara keseluruhan, jadi kami akan segera membagi langkah-langkah lebih lanjut untuk memastikan video seperti ini tak beredar lagi,” YouTube memungkasi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.It’s taken us a long time to respond, but we’ve been listening to everything you’ve been saying. We know that the actions of one creator can affect the entire community, so we’ll have more to share soon on steps we’re taking to ensure a video like this is never circulated again.
— YouTube (@YouTube) January 9, 2018
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.