Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Niat Baik Pendiri Facebook Berbuah Buntung Rp 43 Triliun

Kompas.com - 15/01/2018, 15:18 WIB
Rizky Chandra Septania

Penulis

Sumber Bloomberg

KOMPAS.com - Niat baik Zuckerberg untuk mengembalikan Facebook menjadi lebih bermakna berujung buntung. (Baca juga : Zuckerberg Bakal Kembalikan Facebook Jadi Lebih Bermakna)

Pernyataan CEO Facebook tersebut untuk mengurangi konten berita di linimasa pengguna Facebook ternyata tak disukai investor.

Harga saham perusahaan media sosial tersebut anjlok hingga 4,5 persen di bursa saham New York. Harga saham Facebook turun ke angka 179,37 dollar AS dari hari sebelumnya 187,77 dollar AS pada Jumat (12/1/2018) waktu AS.

Turunnya harga saham Facebook otomatis berdampak pada kekayaan Mark. Zuckerberg diketahui memiliki 16 persen saham Facebook. Harta orang nomor satu di Facebook ini terpangkas hingga 3,3 miliar dolar AS atau sekitar Rp 43,9 triliun.

Meski demikian kerugian tersebut tidak sampai membuat Zuckerberg kekurangan uang. Karena kekayaan pendiri Facebook tersebut ditaksir mencapai 74 miliar dollar AS, seperti dikutip KompasTekno dari Bloomberg, Senin (15/1/2018).

Sebelumnya, Mark mengumumkan akan mengubah algoritma yang diterapkan pada News Feed Facebook. Perubahan ini berdampak pada konten yang ditampilkan oleh Facebook.

Melalui perubahan ini, Facebook ke depannya akan menampilkan lebih sedikit konten publik yang dimiliki oleh publisher dan brand. Konten linimasa Facebook akan lebih banyak diisi oleh status dari teman atau keluarga.  

“Posting dari bisnis, brand, dan media menyesakkan momen-momen pribadi yang menghubungkan kita dengan sesama,” tulis Mark dalam sebuah posting Facebook yang diunggah Kamis pekan kemarin.

Baca juga : Zuckerberg Bakal Kembalikan Facebook Jadi Lebih Bermakna

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Bloomberg
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com