Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aplikasi Google Padankan Hasil Selfie dengan Karya Seni Beken

Kompas.com - 16/01/2018, 12:36 WIB
Rizky Chandra Septania

Penulis

KOMPAS.com - Google memang tidak pernah berhenti berinovasi. Perusahaan yang terkenal dengan fitur mesin pencarinya terus memutakhirkan algoritma kecerdasan buatan untuk berbagai fungsi.

Kali ini, giliran aplikasi Google Arts & Culture yang disematkan dengan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence-AI).

Kecerdasan buatan pada Google Arts & Culture ini memungkinkan penggunanya dapat mencocokkan wajah dengan sejumlah karya seni dari pelukis kenamaan dunia yang karya seninya dipamerkan di museum.

Untuk mengakses fitur ini, pengguna terlebih dahulu harus menemukan opsi "is your portrait in a museum?" di tab Home pada aplikasi tersebut. Setelah itu, aplikasi akan meminta pengguna untuk mengambil gambar dirinya secara swafoto.

Berikutnya, Google akan mencocokkan wajah pengguna dengan karya seni potrait para pelukis terkenal yang sudah terekam dalam Google Art & Culture.


Cara kerja aplikasi sebetulnya mengimplementasikan pengenalan wajah sederhana melalui mesin. Sekadar informasi, hal ini sebetulnya sudah dilakukan oleh Google selama bertahun-tahun. Tujuan utamanya adalah meningkatkan fitur pencarian gambar online yang tersedia di Google.

Namun ketika teknologi ini diterapkan pada aplikasi Google Art & Culture, banyak pengguna lantas menyukainya. Mereka penasaran dengan karya seni yang merepresentasikan wajah mereka. Ditambah lagi pengguna dapat memamerkan hasilnya. Sebab, Google menyediakan opsi untuk membagikan hasil penelusuran tersebut.

Dikutip KompasTekno dari Phone Arena, Selasa (16/1/2018), Google Art & Culture sebetulnya sudah lama ada. Aplikasi ini merupakan museum virtual yang bisa diakses melalui smartphone. Tidak perlu jauh-jauh ke luar negeri, pengguna dapat menikmati sejumlah karya seni hanya berbekal smartphone.

Untuk menjajal aplikasi ini, Anda dapat mengunggahnya melalui tautan berikut untuk Android dan iOS. Namun sayangnya fitur baru ini belum bisa diakses dari Indonesia. Penyebarannya memang dilakukan secara bertahap. Saat ini baru pengguna di Amerika Serikat yang bisa menggunakannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com