Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengguna Aktif Bulanan WhatsApp Tembus 1,5 Miliar

Kompas.com - 01/02/2018, 09:27 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

Sumber TechCrunch

KOMPAS.com - CEO Facebook, Mark Zuckerberg, melaporkan performa bisnis perusahaan-perusahaannya untuk kuartal empat 2017. Layanan chatting WhatsApp menunjukkan pertumbuhan signifikan dengan menghimpun 1,5 miliar pengguna aktif bulanan alias monthly active users (MAU).

Angka itu meningkat 14 persen dibandingkan MAU WhatsApp pada Juli 2017 lalu yang berjumlah 1,3 miliar. Pengguna aktif hariannya alias daily active users (DAU) berada di kisaran satu mliliar.

Setiap harinya, WhatsApp menangani lebih dari 60 miliar pertukaran pesan antar-pengguna di seluruh dunia. Pertumbuhan ini diramalkan bakal terus meningkat, seiring penetrasi internet yang semakin luas.

Untuk produk “Story”, Zuckerberg mengatakan WhatsApp berada di posisi kedua dan Instagram di posisi pertama. Keduanya sama-sama layanan dimiliki Facebook.

Ironisnya, Snapchat yang menjadi pionir fitur Story hanya menghimpun 178 juta DAU. WhatsApp Story dan Instagram Story masing-masing menembus angka 300 juta DAU, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Kamis (1/2/2018), dari TechCrunch.

Keputusan Facebook mengakuisisi WhatsApp bisa dibilang sebagai pilihan bisnis yang cerdas. Kala itu, pada tahun 2014, WhatsApp hanya memiliki 450 juta MAU dan 315 juta DAU.

Facebook yakin terhadap potensi WhatsApp sehingga berani membayar 19 miliar dollar AS atau setara Rp 253,3 triliun. Banyak yang menganggap Facebook “gila” karena mau membayar setinggi itu. (Baca juga : Ini Alasan Facebook Beli WhatsApp)

Hanya dalam kurun waktu sekitar tiga tahun di bawah naungan Facebook, pertumbuhan WhatsApp hampir mencapai empat kali lipat. Facebook pun mulai memonetisasi layanan tersebut dengan merilis “WhatsApp for Business” beberapa saat lalu. (Baca juga : Resmi, WhatsApp Business Sudah Bisa Diunduh dan Dipakai di Indonesia)

Facebook berencana menarik iuran dari pebisnis untuk bertransaksi, melayani pelanggan, dan menyebarkan informasi broadcast, lewat WhatsApp for Business. Dengan banyaknya audiens WhatsApp, pebisnis bisa melihatnya sebagai peluang. (Baca juga : Apa Perbedaan WhatsApp Business dan WhatsApp Messenger?)

Baca juga : Ada Pesan Terkubur di Inbox Facebook, Begini Cara Membacanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber TechCrunch

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com