Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elon Musk Kirim Mobil Tesla ke Mars

Kompas.com - 08/02/2018, 11:50 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Amir Sodikin

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mobil Tesla Roadster baru-baru ini disebut sebagai mobil tercepat di dunia sekaligus mobil dengan lintasan terjauh di seluruh dunia.

Gelar itu segera didapat setelah Rabu, (7/2/2018), SpaceX sukses meluncurkan roket terkuatnya bernama Falcon Heavy yang memuat mobil sport keluaran 2008 tersebut untuk berkendara menuju Mars.

Falcon Heavy yang memiliki tiga booster dan 27 mesin, sukses lepas landas dari Kennedy Space Center pukul 13.30 waktu setempat. Dua booster yang merupakan bekas peluncuran roket sebelumnya, Falcon 9s berhasil mendarat kembali secara vertikal di Cape Canaveral.

Ribuan orang termasuk pekerja dan CEO SpaceX, Elon Musk, turut gembira menantikan peluncuran Falcon Heavy. Tak hanya mereka, jutaan orang di dunia juga ikut menyaksikan tahap per tahap peluncuran roket yang disiarkan langsung melalui akun YouTube SpaceX.

Video tersebut cukup dramatis dengan iringan musik lagu David Bowie berjudul Life on Mars lengkap dengan sebuah manekin bernama Starman yang seolah mengendarai Tesla.

"Pemandangan dari SpaceX Launch Control. tampaknya sebuah mobile mengitari orbit bumi," tulis Musk dalam akun Twitternya yang menampilkan video berlatar belakang planet Bumi.

Dirangkum Kompas.com dari NBC San Diego, Kamis (8/2/2018), Falcon Heavy merupakan kombinasi dari Falcon 9s dan memiliki tenaga pendorong setara dengan 18 pesawat Boeing 747.

Falcon 9s kerap digunakan sebagai transportasi luar angkasa untuk memasok barang ke International Space Station (ISS) dan memuat satelit.

Sepertinya, Musk cukup bosan hanya memuat satelit.  Sebagai CEO Tesla dan SpaceX, ia mewujudkan ide yang dinilai beberapa orang cukup mustahil yakni mengirimkan mobil Tesla seberat 1.224,7 kilogram ke planet Mars.

Baca juga : SpaceX Minta Restu Bawa Internet ke Luar Angkasa

Proyek ini selangkah mewujudkan impian Musk untuk melakukan ekspedisi ke Mars dan membangun sebuah kota di sana. Demi menghemat ongkos peluncuran, SpaceX menggunakan kembali first-stage booster di Falcon 9s yang dipasangkan ke Falcon Heavy.

Untuk peluncuran roket, SpaceX sebagai kontraktor swasta mengembangkan roketnya dengan biaya sendiri, artinya tak ada uang pajak yang digunakan.

Biaya peluncuran Falcon Heavy mencapai 90 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,29 triliun, hanya sepersepuluh dari estimasi peluncuran mega roket Space Launch System untuk ekspedisi ke bulan dan Mars yang diinisiasi oleh NASA.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com