Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dijual Mahal, iPhone di Indonesia Tergerus Ponsel China

Kompas.com - 20/02/2018, 16:09 WIB
Oik Yusuf,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ponsel pintar iPhone besutan Apple memang menarik untuk dipinang, tapi harganya berada di luar jangkauan sebagian besar konsumen di negara-negara berkembang di Asia, termasuk Indonesia.

Harga jual rata-rata smartpone di India dan Indonesia, misalnya, hanya berada di kisaran 200 dollar AS. Angka itu jauh lebih rendah dibandingkan harga iPhone termurah sekalipun, apalagi flagship iPhone X yang dihargai mulai 1.000 dollar AS.

Di sisi lain, para pabrikan China makin giat menelurkan smartphone Android dengan harga relatif terjangkau, tapi fiturnya makin lama makin bersaing dengan ponsel high-end berharga lebih tinggi.

Hardware bertenaga dan bodi berbahan logam, misalnya, kini tak lagi dimonopoli smartphone mahal. Beberapa fitur yang lumrah hadir di smartphone China, seperti kemampuan mempercantik selfie, malah tak dimiliki oleh iPhone.

Baca juga: Harga Smartphone di Indonesia Makin Mahal

“Orang sekarang tak perlu merogoh kocek dalam-dalam untuk membeli perangkat top end,” sebut analis IDC di Singapura, Kiranjeet Kaur.

Pangsa pasar turun di Indonesia

Dengan harga lebih murah, ditambah pemasaran gencar, ponsel-ponsel China pun mulai naik daun di Asia. Sebaliknya, ponsel Apple kian tergerus. Pangsa pasar iPhone belakangan mencatat penurunan.

Hari (50) menjadi pembeli perdana iPhone X di gerai iBox Central Park Jakarta, Jumat (22/12/2017).Fatimah Kartini Bohang/KOMPAS.com Hari (50) menjadi pembeli perdana iPhone X di gerai iBox Central Park Jakarta, Jumat (22/12/2017).
Di Indonesia, pasar smartphone terbesar di Asia Tenggara dengan 260 juta penduduk, pangsa pasar Apple menurut firma riset pasar Canalys saat ini menyusut hingga tinggal 1 persen, dari 3 persen yang tercatat pada 2013,

iPhone juga mengalami nasib yang sama di China. Di negara pasar smartphone terbesar di dunia itu, pangsa pasar iPhone melorot dari 15 persen pada 2015, hingga menjadi sekitar 8 persen tahun lalu.

Sementara itu, di India, pasar smartphone terbesar kedua setelah China, perolehan pangsa pasar iPhone mandek di angka dua persen sejak 2013 lalu.

Grafik iPhone juga melandai di negara-negara lain seperti Malaysia, Vietnam, Filipina, dan Thailand, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Wall Street Journal, Selasa (20/2/2018).

Sesuai kondisi lokal

Selagi iPhone terpuruk, Xiaomi terus menanjak. Pada kuartal ketiga 2017 di Indonesia, pabrikan yang sering disebut sebagai “Apple dari China” itu sudah masuk urutan lima besar pabrikan smartphone dunia.

Di India, Canalys mengatakan Xiaomi sudah duduk di urutan teratas dengan pangsa pasar sebesar 27 persen, melewati Samsung di posisi kedua dengan pangsa pasar 25 persen.

Product manager Xiaomi India, Jai Mani mengatakan, salah satu rahasia keberhasilan Xiaomi di India adalah produk-produk yang bisa disesuaikan dengan kondisi lokal setempat. Sementara, Apple membuat produk yang sama untuk semua orang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com