Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sony Kembangkan Taksi Pakai Kecerdasan Buatan

Kompas.com - 21/02/2018, 10:31 WIB
Fatimah Kartini Bohang,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

Sumber nikkei

KOMPAS.com - Sony berencana terjun ke industri transportasi online dengan mengandalkan teknologi kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI).

Lima perusahaan taksi berbasis Tokyo telah diajak bermitra, yakni Daiwa Motor Transportation, Hinomaru Kotsu, Kokusai Motorcars, Green Cab, dan Checker Cab Group.

Kegunaan AI sendiri untuk memprediksi tingkat permintaan pelanggan, menganalisis, serta mencari solusi atas berbagai masalah di jalanan. Misalnya saja dalam menghadapi kemacetan, kondisi cuaca yang menantang, maupun acara-acara padat pengunjung.

Sony juga digadang-gadang ingin mengembangkan layanan pembayaran khusus untuk industri taksi. Dengan begitu, upaya Sony di sektor transportasi tak setengah-setengah dan bersifat jangka panjang.

Sebelum menggarap ranah transportasi online, Sony telah lebih dulu mengembangkan AI untuk memproduksi robot anjing bernama “Aibo”. Aibo telah diproduksi sejak 1999, lantas berhenti dan comeback dalam versi lebih cerdas pada 2017 lalu.

Sony memang sedang gencar meningkatkan portofolionya di sektor konsumer (B2C) maupun bisnis (B2B). Salah satunya dengan berinvestasi di Amerika Serikat dan menggarap usaha patungan di Jepang, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Rabu (21/2/2018), dari Nikkei.

Sejauh ini rencana Sony di industri taksi online masih dalam tahap penjajakan. Belum jelas kapan inisiasinya akan diimplementasikan.

Industri ride-sharing di Jepang sendiri bisa dibilang cukup menantang. Pemerintah melarang bisnis ride-sharing yang menggunakan kendaraan pribadi, sehingga mau tak mau Uber dkk harus masuk lewat perusahaan taksi.

Uber dikabarkan tengah berdiskusi dengan beberapa perusahaan taksi, salah satunya Daiichi Koutsu Sangyo. Sebelumnya, Daiichi Koutsu Sangyo telah mengumumkan rencana bermitra dengan Didi Chuxing dari China.

Uber dan Didi Chuxing sama-sama didanai SoftBank. Bisnis Uber di China bahkan telah diserahkan ke Didi Chuxing, alasannya ingin menyatukan kekuatan dengan pemain lokal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber nikkei
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com