Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Strategi Honor untuk Kalahkan "Ayahnya" di Pasar Smartphone

Kompas.com - 28/03/2018, 09:21 WIB
Yudha Pratomo,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebelum memisahkan diri, Honor adalah salah satu bagian dari unit bisnis Huawei yang diperuntukkan khusus pasar ponsel pintar. Selama berada di bawah naungan Huawei ini Honor pun menjadi sebuah brand smartphone.

Namun kemudian, manajemen memutuskan untuk melakukan spin-off, alias memisahkan diri menjadi pecahan yang lebih kecil agar bisa berkembang dengan lebih leluasa. Honor pun kemudian "putus" dari Huawei dan resmi menjadi salah satu produsen mandiri di pasar ponsel pintar.

Memasuki pasar persaingan global tentu Honor harus menyiapkan langkah serta strategi yang matang untuk berkompetisi. Apalagi untuk "melawan" Huawei yang notabene sudah cukup lama mengenal Honor di industri ponsel pintar.

Menurut Presiden Honor George Zhao, untuk bersaing dengan mantan perusahaan induknya ini Honor menyiapkan langkah-langkah khusus. Di antaranya adalah perbedaan strategi komunikasi brand demi menyasar konsumen yang lebih spesifik.

"Kami punya strategi dual-brand. Honor menyasar market anak muda. Kami percaya diri dengan strategi ini. Terbukti secara independen dan tidak bergantung dengan Huawei kami bisa berkembang," kata Zhao kepada KompasTekno dalam acara peluncuran ponsel pintar Honor di Indonesia di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (27/3/2018).
 
Zhao juga mengatakan ingin menitikberatkan strategi promosinya secara online. Ia melihat dengan melalui pemasaran digital, ada peluang besar yang bisa direngkuh Honor di Indonesia.

"Brand Honor ini punya spirit untuk jiwa muda. Kami akan menggunakan lebih banyak pemasaran digital. Tentu ini dengan strategi komunikasi yang berbeda," ungkap Zhao.

Selain itu melihat kuatnya peta persaingan ponsel pintar di Indonesia, khususnya yang berasal dari China, Zhao sendiri optimistis bisa merebut pangsa pasar yang besar. Bahkan Honor sendiri memasang target untuk bisa berada di peringkat pertama di Indonesia dalam 5 tahun ke depan.

"Kami melihat persaingan pasar smartphone saat ini lebih secara global dalam skala yang besar. Bukan terkukung hanya di Indonesia. Contohnya di Amerika Serikat saja sudah ada Samsung dan brand lain yang bisa bersaing. Kami percaya diri melihat pertumbuhan Honor yang begitu pesar," kata Zhao.

Kendati demikian ia tak ingin menganggap remeh persaingan di Indonesia. Ia tahu bahwa kepuasan konsumen akan menjadi salah satu tolok ukur utama dalam kesuksesan penjualan. Karenanya ia tak ingin main-main dalam memasuk pasar ponsel di Indonesia.

Honor sendiri secara resmi memboyong tiga ponsel Andalannya ke Indonesia. Adapun tiga produk Honor tersebut adalah Honor 9 Lite dan Honor 7X untuk segmen kelas menengah dan Honor View 10 sebagai smartphone kelas flagship. Masing-masing ponsel pintar tersebut memiliki keunggulan tersendiri.

Misalnya saja, Honor 9 lite akan jadi andalan untuk sektor fotografi, pasalnya Honor 9 Lite memiliki kamera empat kamera yakni dua di depan dan dua di belakang. Kemudian Honor 7X pada keunggulan spesifikasi, serta Honor View 10 pada kemampuan artificial intelligence (AI).
 
Khusus untuk Honor View 10 dilengkapi dengan teknologi Artificial Intelligence (AI). Misalnya pada bagian kamera, AI ini akan dapat mengenali objek yang dipotret, kemudian AI akan membuat ponsel menyesuaikan sendiri setelan kamera sesuai dengan objek di hadapannya.
 
Untuk harga, Honor 9 Lite dijual seharga Rp 2,5 juta di Shopee yang akan mulai bisa dibeli pada 5 April mendatang. Honor 7X dibanderol seharga Rp 3,5 juta yang bisa mulai dibeli pada 25 April dan Honor View 10 dibanderol dengan harga Rp 7,5 juta yang bisa dipesan mulai 16 April mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com