Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, 2 Persen Pegawai Facebook Siap Ikut #DeleteFacebook

Kompas.com - 31/03/2018, 11:54 WIB
Fatimah Kartini Bohang,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

Sumber BetaNews

KOMPAS.com - Kasus pencurian data Facebook oleh firma analis Cambridge Analytica meruntuhkan kepercayaan para pengguna. Kampanye #DeleteFacebook pun menggema, di mana para pengguna berbondong-bondong menon-aktifkan akun mereka.

Bukan cuma dari kalangan masyarakat umum, para pekerja teknologi pun turut menggelorakan kampanye tersebut. Sebanyak 31 persen yang turut serta pada kampanye #DeleteFacebook adalah mereka yang bekerja di industri teknologi.

Bahkan, dua persen pegawai Facebook memutuskan sikap untuk menghapus akun Facebook mereka. Setidaknya begitu menurut survei yang digencarkan aplikasi “Blind”.

Sekitar 2.600 orang menjadi objek survei dari 20 hingga 28 Maret 2018. Secara berurutan, berikut urutan persentase pekerja teknologi yang hendak menghapus akun Facebook mereka, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Sabtu (31/3/2018), dari BetaNews.

1. Microsoft (50 persen)
2. Snapchat (46 persen)
3. Uber (40 persen)
4. Google (38 persen)
5. Amazon (34 persen)
6. Facebook (2 persen)

Meski survei dari Blind tak bisa menjadi satu-satunya indikator, tetapi mampu memperlihatkan gambaran besar bahwa kepercayaan para pekerja teknologi ke Facebook sedikit banyak ikut luntur.

Sebanyak 50 juta data personal pengguna Facebook dicuri dan disimpan Cambridge Analytica. Firma tersebut bekerja untuk kampanye pemenangan Donald Trump pada Pilpres 2016 lalu.

Bukan cuma Cambridge Analytica, data pengguna Facebook juga ada dalam arsip Strategic Communications Laboratories (SCL). Keduanya adalah perusahaan yang berafiliasi.

Baca juga : Christopher Wylie, Mahasiswa Pengungkap Kebocoran Data Pengguna Facebook

Cambridge Analytica dan SCL diduga memperoleh data pengguna Facebook dari peneliti pihak ketiga bernama Aleksandr Kogan. Ia bekerja di Global Scicence Research dan kerap menghadirkan survei terkait kepribadian yang tersebar masif di Facebook.

CEO Facebook, Mark Zuckerberg, mengakui kelalaian sistemnya. Ia meminta maaf lewat akun Facebook personalnya dan satu halaman koran di beberapa media besar. Ia juga berjanji akan memperbaiki sistem keamanan Facebook.

Baca juga : Zuckerberg: Penyembuhan Facebook Sangat Mahal dan Lama

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BetaNews
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com