Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pekerja Gudang Amazon yang Terpaksa Kencing di Botol

Kompas.com - 18/04/2018, 13:12 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jeef Bezos, CEO Amazon boleh saja menyandang gelar manusia terkaya di muka bumi pada tahun 2017, versi majalah Forbes. Kekayaan Bezos menurut Forbes mencapai 119,7 miliar dollar AS (sekitar Rp 1.647 triliun) pada awal 2018 lalu.

Tetapi, di balik kekayaan tersebut, terbersit cerita kelam dalam operasional gudang Amazon, yang terletak di Staffordshire, Inggris. Beberapa pegawai gudang yang kebanyakan pekerja kasar, mengeluhkan betapa disiplinnya kerja di gudang Amazon.

Beberapa cerita dikumpulkan James Bloodworth dalam bukunya berjudul "Hired: Six Months Undercover in Low-Wage Britain". Dalam buku itu, terbeber fakta jika para pekerja harus berlarian di gudang seluas 65.032 meter persegi, setara sembilan kali rata-rata luas lapangan bola.

Mereka harus sigap mengumpulkan produk-produk pesanan, untuk segera dikirim dengan target yang tinggi dalam waktu singkat. Sebab, peringatan akan diberikan bagi mereka yang dianggap berleha-leha dengan menambah waktu istirahat.

Bahkan beberapa di antaranya mengaku sampai kencing di botol minum, karena takut kehabisan waktu, untuk sekadar pergi ke kamar kecil. Hal ini dikarenakan jumlah kamar kecil di gudang Amazon terlalu sedikit dan jaraknya cukup jauh, sehingga bisa menghabiskan waktu.

Baca juga: Kisah Miris Pegawai Facebook

"Bagi mereka yang bekerja di lantai atas, untuk menuju ke kamar kecil harus menuruni empat tangga", jelas Bloodworth.

Dalam sebuah survei yang dilansir Business Insider, lalu dirangkum KompasTekno, Rabu (18/4/2018), hampir dua per tiga pegawai gudang Amazon, mengaku takut pergi ke kamar kecil karena terbatasnya waktu.

Salah satu responden yang diwawancarai dalam survei tersebut, juga mengaku bahwa permintaan barang di Amazon naik sangat tinggi, dan membuatnya memilih untuk tidak minum, alih-alih harus menghabiskan waktu untuk lari ke kamar kecil.

"Target selalu naik tiap tahunnya. Saya butuh dua kaki tambahan lagi untuk menyelesaikan pekerjaan 100 persen dan ke kamar kecil", imbuh responden lain.

Dia pun mengeluh harus mengepak 120 produk dalam satu jam.

"Anda harus mengepak dua peroduk per menit. Tak ada waktu untuk minum karena (kalau banyak minum) kamu (jadi sering) ke kamar kecil," jelas responden tersebut.

Baca juga: Cerita Tukang Servis Layar iPhone yang Dituntut Apple

Survei tersebut dihimpun oleh salah satu platform di Inggris bernama Organise, yang mengampanyekan hidup sehat di tempat kerja. Organise juga menemukan fakta bahwa para responden merasa sangat kelelahan setelah bekerja di Amazon.

Dihukum jika sakit

Responden lain berkeluh kesah saat dirinya sedang hamil pun, masih diberi peringatan. Salah satu responden juga mengaku tetap mendapat peringatan dari pengawas gudang meski ia telah memberikan surat keterangan sakit dari dokter.

"Saya bilang ke pengawas jika saya merasa tidak enak badan. Saya punya penyakit lambung dan memeriksakannya ke dokter. Sudah ada surat keterangan dokter dilengkapi penjelasannya, tapi tetap saja saya mendapat peringatan", ujarnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com