Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ATSI: Operator Harus Kreatif Hadapi Imbas Registrasi Kartu Prabayar

Kompas.com - 24/04/2018, 13:48 WIB
Fatimah Kartini Bohang,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu tujuan program registrasi kartu SIM prabayar adalah menghilangkan kebiasaan masyarakat yang “beli-buang” kartu perdana. Pasalnya, registrasi dengan NIK dan KK secara mandiri dibatasi hanya untuk tiga kartu SIM prabayar per operator seluler.

Pembatasan ini demi mencapai efisiensi industri, di mana penghematan belanja operator seluler untuk kartu SIM bisa mencapai Rp 2,5 triliun per tahun. Masyarakat diharapkan membeli kartu perdana satu kali, lantas yang diisi berkali-kali adalah pulsa dan aktivasi paket.

Di sisi lain, penjualan starter pack (kartu perdana sekaligus paket kuota) menjadi salah satu yang paling laris di outlet tradisional karena dianggap memudahkan. Masyarakat cukup beli kartu perdana, lantas pulsa dan paket datanya sudah tersetel dan bisa dibuang ketika habis.

Menurut Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) operator seluler perlu memikirkan strategi baru agar outlet tradisional bisa meraup pendapatan selain dari penjualan starter pack.

“Sedang didiskusikan bersama agar ketemu solusinya. Semua operator dipersilahkan membuat model bisnis masing-masing menggunakan kreativitasnya sendiri,” kata Ketua Umum ATSI, Merza Fachys, Senin (23/4/2018), di Kantor ATSI, Kuningan, Jakarta.

Merza mencontohkan salah satu solusi yang bisa dipakai adalah memisahkan antara kartu perdana dengan benefit (paket kuota data). Dengan begitu, paket kuota data yang dijajakan itu memiliki nilai pembeda dengan pembelian pulsa elektronik via ATM atau channel online lainnya.

“Misalnya ada voucher 10 GB internet dijual Rp 100.000 di outlet. Kan orang bisa pilih beli itu ketimbang beli pulsa elektronik di ATM lalu harus aktivasi paket sendiri,” kata Merza.

“Intinya, pendapatan untuk semua jalur distribusi harus dijaga keseimbangannya agar berdampak positif ke industri,” ia menambahkan.

Merza menilai para pelaku niaga tak perlu khawatir dengan program registrasi kartu prabayar. Ia yakin bahwa pelanggan terus bertumbuh dan pembelian kartu perdana baru yang tak semu akan terus ada.

“Kalau kebiasaan ‘sekali beli lalu buang’ itu tidak ada kan lebih kelihatan pertumbuhan seluler itu karena tumbuhnya pengguna. Yang harus jadi komoditi itu isinya, bukan kartu perdananya,” ia memungkasi.

Baca juga : Registrasi Kartu SIM untuk Tangkal Penipuan Dinilai Cuma Mitos

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com