Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Hasil Audit, Menkominfo Minta Facebook Tak "Lempar Badan"

Kompas.com - 07/05/2018, 18:25 WIB
Fatimah Kartini Bohang,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, mengapresiasi itikad baik Facebook dalam menangani kasus pencurian data pengguna di Indonesia. Kendati begitu, ia mengatakan belum puas dengan hasil yang diberikan.

Pasalnya, hingga kini pemerintah belum menerima dokumen audit Facebook terkait penyalahgunaan satu juta pengguna di Tanah Air. Facebook berdalih proses audit untuk sementara dihentikan, lantaran menunggu investigasi dari otoritas Inggris.

“Facebook jangan lempar badan kalau auditnya (terhalang) karena Inggris,” kata dia, Senin (7/5/2018), usai menerima kunjungan perwakilan Facebook APAC di Kantor Kominfo, Medan Merdeka, Jakarta.

Dokumen audit dinilai sangat penting, sebab bisa menakar dampak buruknya pencurian data bagi pengguna Facebook Indonesia. Dari situ, pemerintah juga bisa mengambil langkah-langkah lebih lanjut.

Baca juga: Setengah Jam Bertemu, Facebook dan Kominfo Bahas 3 Poin Kebocoran Data

Namun, Rudiantara mengatakan pemerintah menghormati segala proses yang berjalan. Sembari menunggu, menteri yang kerap disapa Chief RA itu meminta Facebook melakukan perbaikan di sektor lain.

“Jangan cuma menunggu, harus secara paralel selidiki aplikasi lainnya. Kan kita tidak tahu selain Cambridge Analytica ini ada apa lagi (aplikasi pihak ketiga yang membahayakan keamanan pengguna),” ia menjelaskan.

Selain itu, pemerintah juga meminta Facebook untuk memperbaiki performa dalam penanganan konten negatif di Indonesia. Berdasarkan pengamatan Kominfo, saat ini performa Facebook berada di angka 68 persen.

“Sebelumnya 50 persen, jadi 68 persen dalam tiga bulan. Ini sudah ada progres, tapi harus diperbaiki lagi,” ia menuturkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com