Strategi Acer Jadi Vendor “Gaming” Nomor 1 di Indonesia Tahun Ini

NEW YORK, KOMPAS.com - Acer mengaku belum bisa menguasai pasar “gaming” di Tanah Air melalui seri laptop dan desktop “Predator”. Pasalnya, harga lini tersebut dianggap tak sesuai dengan psikologis mayoritas orang Indonesia.

Karena itu, Acer tahun ini menjagokan seri laptop dan desktop “Nitro” yang memang lebih terjangkau. Seri tersebut dirancang khusus untuk masyarakat kelas menengah ke bawah yang cinta game.

“Nitro terasa dan tampak seperti perangkat gaming. Performanya juga andal,” kata President of Acer Pan Asia Pacific (PAN), Andrew Hou, dalam wawancara khusus dengan KompasTekno, Rabu (23/5/2018), di New York, Amerika Serikat.

Meski demikian, Andrew Hou juga sadar bahwa strategi “perangkat murah” bakal dilakukan oleh vendor-vendor lain. Ia sudah menyiapkan amunisi agar Acer tak terjerembab dalam perang harga tak berkesudahan.

“Kami memberikan nilai-nilai keunggulan yang lain. Misalnya dari segi desain, thermal, dan good performance,” ia menuturkan.

“Kami memiliki cooling system yang semakin baik dari waktu ke waktu. Produk terjangkau dengan value yang kami punya akan lebih baik dari yang lain,” ia menambahkan.

Diketahui, Acer saat ini memiliki 277 paten untuk thermal system. Dengan begitu, pabrikan tersebut memiliki portofolio anti-panas yang lebih kaya dan bisa jadi lebih mumpuni.

Dari segi desain, Acer mencoba berinovasi dengan membawa nuansa putih pada laptop gaming “Predator Helios 300 Special Edition”. Padahal, laptop gaming yang gahar biasanya bertema hitam-merah-hitam.

Inovasi dan berani tampil beda adalah hal yang dianggap menjadi daya tarik Acer. Apakah mampu membawa ke posisi wahid? Kita lihat saja nanti.

Baca juga: Acer Rilis Laptop Gaming Terbuas Predator Helios 500