Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Skandal Asmara yang Bikin CEO Intel Mundur

Kompas.com - 22/06/2018, 09:22 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber Bloomberg

KOMPAS.com - Skandal asmara yang membuat CEO Intel Bryan Krzanich mengundurkan diri masih misterius. Selain efeknya dan kebijakan internal perusahaan terkait hubungan antar pegawai, ada banyak hal yang masih belum terungkap.

Penyelidikan perusahaan, sebagaimana disebutkan dalam keterangan yang dimuat dalam blog resmi Intel, menyebutkan bahwa Krzanich pernah memiliki hubungan asmara dengan salah satu pegawai.

Tidak diketahui kapan pastinya hubungan itu dimulai, siapa pegawai yang dimaksud, serta kepastian apakah sang pegawai dalam skandal ini masih bekerja di Intel atau tidak.

Sumber hanya menyebutkan bahwa Krzanich berhubungan dengan sang pegawai sekitar bertahun-tahun yang lalu. Adapun hubungan tersebut berlangsung lama, dan telah selesai beberapa tahun lalu.

Tetapi sebagaimana dilansir KompasTekno dari Bloomberg, Jumat (22/6/2018), hubungan itu baru diketahui sepekan lalu, ketika seorang pegawai melaporkan mengenai adanya skandal asmara antara petinggi perusahaan dengan staff-nya.

Baca juga: CEO Intel Brian Krzanich Mengundurkan Diri

Intel memang meminta para pegawainya untuk melapor saat menemukan indikasi skandal asmara. Hal ini sesuai dengan peraturan perusahaan yang dibuat pada 2011, yang melarang golongan hubungan asmara dan sejenisnya pada pegawai level manajer ke atas.

Perusahaan kemudian menyelidiki laporan tersebut dan menemukan bukti bahwa pria yang biasa dipanggil BK itu memang pernah menjalin asmara dengan seorang pegawai. Efeknya membuat dia harus mengundurkan diri, meski sebenarnya hubungan asmara mereka sudah lama berakhir.

Krzanich sendiri sebenarnya telah memiliki seorang istri dan dua orang anak perempuan. Anak pertamanya masih kuliah, sedangkan anak keduanya masih duduk di bangku SMA.

Krzanich telah bekerja di Intel setidaknya selama 36 tahun. Awalnya, dia bekerja sebagai teknisi Intel di New Mexico pada 1982. Pelan-pelan karirnya menanjak, mulai dari posisi manajer pabrik, naik lagi menjadi Chief Operating Officer, dan terakhir dipromosikan menjadi CEO.

Baca juga: Kisah Asmara di Balik Mundurnya Bapak Android dari Google

Selama 50 tahun sejarahnya, atau hingga pengangkatan Krzanich, Intel memang selalu memilih pemimpin dari hasil didikan internalnya. Proses tersebut antara lain dengan cara meminta orang yang sedang memimpin untuk memberi bimbingan intensif pada kandidat petinggi perusahaan.

Kandidat tersebut kemudian diuji dan dipromosikan hingga menduduki jabatan presiden. Demikian terus berulang, sehingga suksesi kepemimpinan di Intel merupakan proses yang jelas.

CEO Interim

Setelah mundurnya Krzanich, Intel menunjuk Chief Financial Officer (CFO), Robert Swan sebagai CEO Interim (sementara), berlaku secepatnya.

Sebagai CEO sementara, Swan akan mengatur kendali operasi bekerja sama dengan tim kepemimpinan senior Intel. Swan sendiri telah menjabat sebagai CFO Intel sejak Oktober 2016 dan memimpin tim finansial global, IT, dan strategi korporasi organisasi.

Sebelumnya, Swan pernah menjabat sebagai CFO di eBay Inc., CFO Electronic Data Systems Corp, dan juga menjabat sebagai CEO Webvan Group Inc.

"Dewan direksi sangat yakin dengan strategi Intel, dan kami percaya Bob Swan mampu memimpin perusahaan, selagi kami mencari CEO berikutnya," kata Chairman Intel, Andy Bryant.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Bloomberg
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com