KOMPAS.com - Para pengguna aplikasi cari jodoh,
Tinder, sekarang mendapat cara baru untuk mengekspresikan diri lewat fitur Loops berupa
video looping yang mulai dirilis global pekan ini.
Loops telah diujicoba di Kanada dan Swedia sejak April ketika pertama kali diumumkan. Kini, Loops telah tersedia untuk para pengguna Tinder di sejumlah negara.
Negara-negara dimaksud adalah Jepang, Inggris, Amerika Serikat, Perancis, Korea Selatan, Kanada, Australia, Jerman, Italia, Belanda, Rusia, Swedia, Belgia, Denmark, Islandia, Irlandia, Kuwait, Selandia Baru, Norwegia, Qatar, Arab Saudi, Singapura, Swiss, Taiwan, Thailand, dan Uni Emirat Arab.
Belum jelas kapan fitur Loops akan hadir untuk para pengguna Tinder di wilayah lain, termasuk Indonesia.
Video Loops tidak bisa diambil dari dalam aplikasi Tinder. Pengguna mesti menyunting dan menunggah video yang telah direkam sebelumnya. Bisa juga dengan upload Live Photo dari perangkat iOS.
Menurut Tinder, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari TechCrunch, Jumat (6/7/2018), kehadiran video Loops di profil seorang pengguna bisa meningkatkan durasi percakapannya hingga 20 persen.
Di Jepang, sejak Juni lalu, Loops diklaim bisa meningkatkan angka “right swipe” alias “berjodoh” hingga 10 persen untuk para pengguna yang menampilkannya di profil.
Format video looping sebelumnya sudah dipopulerkan oleh Boomerang besutan Instagram dan Vine dari Twitter. Tinder pun rupanya tak mau ketinggalan kereta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.