KOMPAS.com - Bulan Mei lalu
Go-Jek mengumumkan rencana melakukan ekspansi ke empat negara di wilayah Asia Tenggara, yakni Singapura, Filipina, Thailand dan Vietnam.
Kini, VP Corporate Communication Go-Jek, Michael Reza Say mengungkapkan hasil pelebaran sayap perusahaannya bakal hadir di empat negara tersebut menjelang akhir 2018. Namun, dia belum bisa memastikan layanan apa saja yang akan disediakan.
“Layanan pastinya akan diumumkan oleh tim lokal di masing-masing negara,” ujar Michael saat ditemui usai acara peluncuran Paket Siap Online dengan Telkomsel di Jakarta, Jumat (6/7/2018).
Dengan ekspansi ke negara-negara ASEAN, Go-Jek menggunakan pendekatan berbeda, dengan tidak mempertahankan merek (brand) aslinya.
Pada Juli ini, Go-Jek memulai uji coba di Vietnam di bawah brand Go-Viet. Kegiatan operasional secara penuh baru akan dimulai dalam beberapa bulan ke depan. Thailand dijadwalkan menyusul dengan brand bernama GET.
Sebelumnya diberitakan bahwa startup unicorn yang didirikan Nadiem Makarim itu bakal menggelontorkan dana investasi senilai 500 juta dollar AS atau sekitar Rp 7,6 triliun dalam mendukung upaya ekspansi ke empat negara di Asia Tenggara tersebut.
Investasi bisnis Go-Jek kabarnya juga akan melibatkan beberapa investor besar, yakni Astra Internasional, JD.com, Tencent, dan Temasek.
Perluas cakupan kota di Indonesia
Selain ekspansi internasional, Go-Jek juga menggenjot jangkauan layanannya di negeri sendiri.
Michael mengatakan, pada kuartal kedua 2018, Go-Jek hadir di 10 kota baru yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia.
Oik Yusuf/ Kompas.com Helm hijau Go-Jek menjadi salah satu penanda identitas pengendara ojek yang tergabung dalam layanan ojek panggilan tersebut
“Termasuk di Jawa dan Sumatra, seperti Sabang, Pangkal Pinang, dan Gorontalo,” ujarnya. Menurut Michael, dengan tambahan 10 kota tadi, Go-Jek bakal beroperasi di 60 kota di Tanah Air.
Dalam melakukan ekspansi layanannya di Indonesia di masa depan, Michael mengatakan bahwa Go-Jek akan mengutamakan kota-kota kecil dan daerah yang sebelumnya tak terjangkau.
Pengembangan layanan di kota-kota baru ini dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan di masing-masing daerah.
“Misalnya di Gorontalo tidak ada angkot atau taksi, tapi bentor (becak motor). Jadi ketika pesan Go-Jek di sana, yang akan datang adalah bentor,” ujar Michael memberi contoh.
Go-Jek kini mengklaim memiliki 400.000 mitra rekanan aktif (driver) yang tersebar di seluruh Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.