Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Smartphone Vs Daya Ingat Remaja, Tak Seburuk yang Dibayangkan

Kompas.com - 26/07/2018, 06:48 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah studi dari Enviromental Health Perspective mengungkapkan terdapat hubungan antara penggunaan smartphone dan penurunan daya ingat pada remaja.

Hasilnya cukup mengkhawatirkan tetapi tidak seburuk yang ditakutkan oleh para orang tua.

Penelitian tersebut mengungkapkan, penggunaan smartphone pada remaja selama satu tahun, bisa mempengaruhi otak akibat paparan radiasi dari ponsel saat menerima panggilan telepon.

Sebanyak 700 remaja usia 12 hingga 17 tahun dilibatkan dalam penelitian itu. Mereka diberikan tes verbal dan figural atau tes gambar, setelah menjalani tes penggunaan samrtphone selama setahun.

Hasilnya, skor daya ingat figural (benda, gambar, wajah, produk) mereka rendah setelah terkontaminasi radiasi Radio Frequency Electromagnetic Radiation (RF-EMR). Radiasi tersebut dipancarkan oleh ponsel selama panggilan telepon berlangsung.

Baca juga: Radiasi Ponsel Picu Kanker pada Tikus, Apa Artinya bagi Manusia?

Peneliti menyebut jika pengguna ponsel tangan kanan lebih rentan menurun daya ingat figuralnya. Sebab, mereka biasanya menempatkan ponsel di telinga bagian kanan ketika mengangkat telepon. Sementara memori figural sebagian besar berada di bagian otak sebelah kanan.

"Hal ini menunjukkan jika penyerapan radiasi RF-EMF oleh otak memang bertanggungjawab atas hubungan (antara daya ingat dan penggunaan ponsel) yang diamati," jelas kepala Environmental Exposures and Health, Martin Röösli.

Sebaliknya, para peneliti justru tidak menemukan hubungan signifikan atau pola yang konsisten pada memori verbal.

Dirangkum KompasTekno dari Phone Arena, Kamis (26/7/2018), hasil penelitian ini hanya mempengaruhi perilaku penggunaan telepon langsung ke telinga tanpa perantara perangkat nirkabel.

Bagi para remaja yang lebih banyak menggunakan smartphone untuk bermain game, berselancar ke berbagai situs atau chatting, peneliti tidak menemukan adanya aktivitas paparan radiasi RF-EMF ke otak.

Tidak pula ditemukan perubahan memori yang signifikan di otak remaja yang menggunakan smartphone sekadar untuk hiburan.

Röösli mengatakan untuk meminimalisir efek buruk radiasi ke otak remaja, bisa memanfaatkan fitur loud speaker di ponsel atau headphone bluetooth agar jarak anatara perangkat dan otak tidak terlalu dekat.

"Risiko pada otak bisa diminimalisir dengan penggunaan headphone atau loud speaker ketika menelepon, khususnya ketika kualitas jaringan rendah dan ponsel berfungsi pada daya maksimum," jelas Röösli.

Baca juga: Studi: Smartphone Picu Gangguan Pendengaran pada Anak

Belum jelas bagaimana radiasi RF-EMF bisa mempengaruhi proses kerja otak atau seperti apa efek jangka panjang penurunan daya ingat yang ditemukan dari penelitian tersebut.

Röösli berujar jika hasil penelitiannya perlu mempertimbangkan faktor lain seperti pubertas, daya kognitif, dan perilaku pengguna smartphone.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com