Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apple Menuju Perusahaan Bernilai Rp 14.000 Triliun

Kompas.com - 02/08/2018, 11:23 WIB
Fatimah Kartini Bohang,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Harga saham Apple naik lima persen pasca penutupan jam perdagangan pada Rabu (1/8/2018) kemarin, menjadi 201,7 dollar AS (Rp 2,9 juta) per lembar. Valuasinya pun menanjak ke angka 988,4 miliar dollar AS (Rp 14.276 triliun).

Jika performa bisnisnya tetap mulus seperti ini, Apple diprediksi bakal segera mencapai valuasi 1 triliun dollar AS (Rp 14.443 triliun). Rekor tersebut menjadikan Apple sebagai perusahaan pertama yang terdaftar di bursa AS dengan valuasi triliun.

Peningkatan harga saham Apple didorong pertumbuhan bisnis yang positif pada kuartal kedua (Q2) 2018. Raksasa Cupertino itu membukukan profit senilai 11,52 miliar dollar AS (Rp 166 triliun) atau naik sekitar 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Hal ini tak lepas dari upaya Apple berinovasi pada produk-produknya. Selama tiga bulan terakhir, Apple menjual 41,3 juta unit iPhone, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Kamis (2/8/2018), dari Reuters.

Angka itu sebenarnya naik kurang dari 1 persen dari tahun sebelumnya. Hanya saja, pendapatan Apple dari iPhone bisa meningkat signifikan sebanyak 20 persen gara-gara harga jual iPhone X yang menembus 1.000 dollar AS (Rp 14,4 jutaan).

Baca juga: Ini Dia Calon Perusahaan Bernilai Triliunan Dollar AS Pertama

“Ini membuktikan, terlepas dari harga iPhone X yang tinggi, masyarakat masih bergairah,” kata analis dari Bernstein Research, Toni Sacconaghi.

Selain dari penjualan iPhone, bisnis Apple juga ditunjang aplikasi, penyimpanan data, dan layanan-layanan lainnya. Pendapatan dari sektor tersebut naik 31 persen menjadi 9,55 miliar dollar AS (Rp 137 triliun) pada Q2 2018.

Di Amerika Utara, Apple Music telah mengalahkan dominasi Spotify sebagai kompetitor kuat di industri music streaming. Apple berambisi mengembangkan Apple Music hingga menjadi nomor satu di bidangnya.

Dengan keuntungan Q2 2018 yang besar, Apple saat ini mengantungi duit tunai senilai 243.7 miliar dollar AS (Rp 3.520 triliun). Rencananya sebagian besar akan dikembalikan ke para investor.

Pada April lalu, Apple juga mengumumkan rencana untuk membeli kembali (buy back) sahamnya senilai 100 miliar dollar AS (Rp 1.444 triliun). Hal ini dipandang sehat oleh para pengamat bisnis.

“Apple punya banyak kas dan buying power yang tinggi. Ini secara sintetis akan mendorong harga saham dengan posisi semakin kuat,” kata Chief Executive dari Lyons Wealth Management, Sander Read.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com