Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pabrik Penghasil 36 Juta Ponsel Samsung Bakal Ditutup?

Kompas.com - 15/08/2018, 19:06 WIB
Oik Yusuf,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Di China, Samsung memiliki pabrik perakitan ponsel di kota Tianjin dan Huizhou. Pabrik Samsung di Tianjin itu memproduksi 36 juta ponsel setiap tahun, sementara pabrik di Huizhou menghasilkan 72 juta ponsel.

Belakangan, dirangkum KompasTekno dari Reuters, Rabu (15/9/2018), muncul kabar bahwa fasilitas produksi bernama Tianjin Samsung Telecom itu bakal ditutup.

Sebabnya disinyalir berkaitan dengan pasaran Samsung yang menyusut di China, di samping ongkos tenaga kerja yang semakin meningkat.

“Pasar smartphone secara keseluruhan mengalami kesulitan karena pertumbuhan yang melambat. Kegiatan Samsung Electronics di Tianjin akan difokuskan pada kegiatan untuk meningkatkan daya saing dan efisiensi,” sebut Samsung dalam sebuah pernyataan.

Samsung belum mengungkapkan rencananya untuk pabrik ponsel di Tianjin. Di samping Tianjin, Samsung diketahui memproduksi smartphone di pabrik lain di Huizhou. Nasib pabrik ini pun belum jelas.

Baca juga: Ponsel China Diprediksi Jadi Penghambat Samsung

Pangsa pasar Samsung di pasaran smartphone China cenderung menyusut dalam beberapa tahun terakhir. Lima tahun lalu, pabrikan Korea Selatan tersebut masih menguasai pangsa 20 persen. Tahun ini, pangsanya jatuh menjadi kurang dari satu persen.

Samsung menghadapi persaingan ketat dari para pabrikan lokal China yang makin naik daun, seperti Huawei, Xiaomi, dan Oppo, terutama dari segi harga perangkat.

Samsung pun belakangan lebih memfokuskan investasinya di industri ponsel di negara lain di luar China, seperti Vietnam dan India. Bulan lalu, Samsung baru saja membuka pabrik smartphone terbesar di dunia di dekat kota New Delhi, India.

Baca juga: Pabrik Samsung Mati Lampu 30 Menit, Harga Chipset Dunia Melambung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com