Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sangat Populer, PUBG dan Fortnite Kok Tidak Jadi Cabor Asian Games 2018?

Kompas.com - 25/08/2018, 10:46 WIB
Yudha Pratomo,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada enam game e-sport yang dipertandingkan sebagai cabang olahraga eksibisi dalam Asian Games 2018 di Indonesia. Keenam permainan virtual tersebut dipilih berdasarkan popularitas dan besarnya umlah pemain khususnya di wilayah Asia.

Keenam permainan tersebut memiliki genre yang berbeda-beda, mulai dari MOBA 5x5 sampai sepak bola. Lantas mengapa genre battle-royale yang tengah naik daun tidak bisa masuk dalam kategori e-sport?

Padahal jika ditilik dari jumlah pemain dan popularitas, dua game battle-royale, yakni PUBG dan Fortnite punya basis yang luar biasa besar.

Menurut Eddy Lim, Ketua Asosiasi E-sport Indonesia, untuk mengategorikan sebuah permainan menjadi e-sport butuh beberapa pertimbangan selain popularitas dan jumlah pemain.

Faktor utamanya menurut Eddy adalah harus ada aturan main yang jelas dalam sebuah pertandingan e-sport. Sedangkan asosiasi e-sport internasional belum menemukan formula aturan yang tepat untuk PUBG dan Fortnite.

"Formulanya ini yang belum ketemu. Semua kan harus fair, supaya tidak hanya satu atau dua pihak yang diuntungkan," kata Eddy kepada KompasTekno saat ditemui di sebuah acara diskusi di kawasan Senayan, Jumat (24/8/2018).

Baca juga: Jadwal dan Aturan Main Cabor Game Bola PES 2018 di Asian Games

Selain itu menurut Eddy, agar masuk dalam kategori e-sport, permainan tersebut harus enak untuk disaksikan. Ia mengatakan untuk genre battle-royale ini masih belum ditemukan angle seperti apa yang bisa membuat penonton nyaman untuk menyaksikan pertandingan tersebut.

"Kalau kamu main battle royale, pilihannya mau jadi Rambo yang cepet mati atau sembunyi? Bayangkan jika hadiah turnamennya jutaan dollar, pasti tidak ada pemain yang berani keluar setelah mendarat di area. Semua akan diam saja," ungkap Eddy.

Masuk akal memang. Pasalnya dalam sebuah permainan battle royale, pemenangnya adalah siapa yang mampu bertahan sampai akhir. Untuk bertahan inilah para pemain diharuskan saling menghabisi satu sama lain dengan menggunakan senjata.

Sehingga, ada kemungkinan para pemain malah "mencari aman" dan saling bersembunyi sampai waktu permainan habis.

Namun menurut Eddy, faktor yang paling berpengaruh adalah genre battle royale ini masih dikategorikan sebagai permainan yang mengandung kekerasan. Inilah yang membuat PUBG dan Fortnite belum bisa dikategorikan sebagai e-sport.

Kendati demikian, Eddy mengatakan tetap ada wacana agar game battle royale dapat dikategorikan sebagai e-sport. Tapi masih perlu waktu untuk merumuskan semua permasalahan mulai dari aturan main hingga masalah gameplay yang masih dianggap sebagai kekerasan.

"Sekarang masih kontroversi memang yang tembak-tembakan itu," kata Eddy.

Baca juga: Tencent Rilis PUBG Mobile Versi Ringan untuk Ponsel Spek Rendah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Steam Gelar 'FPS Fest', Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Steam Gelar "FPS Fest", Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com