Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Trending di YouTube Pasti Banyak Penonton?

Kompas.com - 22/09/2018, 11:29 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber The Verge

KOMPAS.com - Pertanyaan tersebut kerap mendera para konten kreator. Tak jarang, mereka menjadikan trending YouTube untuk mendongkrak lebih banyak penonton ke kanal mereka. Namun Chief of Business Officer YouTube, Robert Kyncl memiliki jawaban yang cukup membuka mata.

"Tidak terlalu berpengaruh sebenarnya," jawab Robert ketika berbincang-bincang dengan YouTuber Caspar Lee soal seluk-beluk monetisasi YouTube.

Kyncl menambahkan, penonton sebuah konten justru digenjot dari kategori video rekomendasi. Dalam video, Lee sempat menunjukan pada Kyncl tentang linimasa trending YouTube yang kebanyakan bukan dicipatkan para kreator.

Berbeda dengan rekomendasi yang merujuk penonton ke video yang serupa dengan apa yang mereka lihat, tab trending di YouTube hanya memberi tahukan apa saja yang sedang banyak dibicarakan.

Misalnya ketika orang-orang ramai membicarakan film, musik, berita atau acara televisi baru, maka trending YouTube akan dijejali video yang membahas hal tersebut.

Baca juga: YouTube Kebobolan, Video Hoaks Sempat Terpopuler

Sederhananya, Trending YouTube adalah pemantik untuk mengundang lebih banyak penonton datang ke platform, kemudian mengarahkan mereka ke video rekomendasi sesuai konten yang pertama dilihat. Trending dibuat untuk mencegah penonton agar tidak tersesat oleh banyaknya konten.

"Cara kami (YouTube) memikirkan tab trending dan alasan kami memilikinya adalah, kami bisa terus membawa banyak penonton ke YouTube untuk para kreator kami, agar mereka bisa terus membuat video mereka," jelas Kyncl.

Kepada Lee, Kyncl sesumbar jika saat ini YouTube memiliki 1,9 miliar penonton aktif tiap bulannya. Namun, jumlah tersebut dirasa masih sangat kecil dibanding total populasi dunia.

Lebih lanjut, trending tidak hanya merefleksikan apa yang sedang populer di YouTube saja, melainkan apa yang sedang dunia bicarakan.

"Jadi kita mengambil banyak sekali masukan dari berbagai tempat-termasuk dari luar YouTube-untuk memberikan pilihan," lanjutnya.

Tanda dollar berpengaruh?

Topik perbincangan juga membahas soal keluhan para YouTuber soal monetisasi yang semakin diperketat. Salah satunya Lee, yang mengeluhkan langsung kepada Kyncl jika penontonnya menjadi lebih sedikit ketika videonya terbatas untuk pengiklan atau ditandai "yellow dollar sign".

YouTube memang memberlakukan pengetatan tersebut dengan memberikan tanda "yellow dollar sign", di mana video yang berlabel ikon ini hanya bisa memperoleh uang secara terbatas dari beberapa pengiklan di YouTube.

Di sisi lain, video dengan label "green dollar sign", bebas memperoleh iklan, baik dari YouTube maupun YouTubeRed. Namun keluhan Lee, dibantah Kyncl dan menyebutnya hanya mitos belaka.

"Kami memisahkan keputusan monetisasi dari keputusan penonton. jika Anda membiarkan monetisasi memengaruhi penonton Anda, lambat laun, Anda akan mulai kehilangan penonton," lanjutnya.

Halaman:
Sumber The Verge


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com