BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Vivo

Kilas Balik Teknologi "Fingerprint Scanner" yang Makin Meluas

Kompas.com - 25/09/2018, 09:45 WIB
Sri Noviyanti,
M Latief

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Teknologi untuk mengunci ponsel terus berubah-ubah. Selain sandi berupa PIN, password, dan pattern, ada juga fingerprint scanner yang terus mengalami perkembangan.

Saat ini, meskipun sudah ada teknologi perekam wajah sebagai metode pengunci ponsel, pemindaian sidik jari ternyata masih mendominasi ponsel-ponsel terbaru yang diluncurkan.

Bahkan, teknologi itu juga terus berinovasi seperti disematkan pada Vivo V11 Pro yang resmi diluncurkan Rabu (12/9/2018) lalu.

(Baca juga: Ini Spesifikasi dan Harga Vivo V11 Pro di Indonesia)

Teknologi pemindaian sidik jari dalam ponsel tersebut menjadi berbeda, karena ada dalam layar smartphone. Artinya, pemindai tak lagi menggunakan tombol fisik—yang biasanya berada pada bawah layar atau menempel di punggung ponsel.

Fingerprint scanner pertama

Ilustrasi teknologi pemindai sidik jari.Shutterstock Ilustrasi teknologi pemindai sidik jari.
Bila ditarik ke belakang, sebenarnya teknologi fingerprint pada ponsel sudah dipakai sejak lebih dari 10 tahun.

Dikutip dari www.igadgetsworld.com, ponsel pertama yang memakai teknologi itu sudah ada sejak 2004 di mana istilah smartphone masih jarang terdengar.

Bentuk ponselnya flip. Otentifikasi sidik jari pada ponsel itu dipakai untuk fitur pemanggilan cepat.

Tiga tahun berselang, teknologi fingerprint mulai mainstream. Bahkan, banyak orang mengira di tahun inilah teknologi fingerprint scanner baru dikenal, karena salah satu merek ponsel mengklaim produk flagship tersebut adalah ponsel pintar pertama yang menggunakan teknologi sensor sidik jari.

Saat itu, teknologi ini dipakai untuk mengunci ponsel.

Nyatanya, kebutuhan teknologi fingerprint scanner makinmeluas saat salah satu merk smartphone menyematkan fasilitas itu bersama dengan teknologi TouchID.

Pada akhirnya, perkembangan fingerprint scanner bukan lagi sebagai pengunci ponsel, melainkan juga pengaman untuk transaksi.

Setelah 2014 hingga saat ini, teknologi pemindai sidik jari sudah dipakai dalam ratusan jenis ponsel. Produksi ponsel dengan teknologi itu didasarkan tingginya kebutuhan pengguna untuk mengakses ponsel dengan cepat tanpa perlu menekan layar berkali-kali.

Inovasi fingerprint scanner  berlajut sampai pada teknologi seperti yang sudah disinggung pada pembuka artikel, yakni dalam layar. Vivo V11 Pro sampai punya sebutan khusus untuk teknologi itu, yaitu Screen Touch ID.

Fitur on-screen fingerprint sensor di layar Vivo V11.KOMPAS.com/Gito Yudha Pratomo Fitur on-screen fingerprint sensor di layar Vivo V11.

Ponsel tersebut saat ini sudah dipasarkan melalui program Super Selling Day mulai dari 20 September 2018.

Pada momen peluncuran ponsel tersebut General Manager for Brand and Activation PT Vivo Mobile Indonesia Edy Kusuma mengutarakan alasan di balik inovasi teknologi yang mereka lakukan.

"Inovasi itu merupakan upaya (kami) dalam menjawab tantangan industri," ujarnya seperti dikutip dari Kompas.com.

(Baca juga: Baru, Teknologi “Fingerprint Scanner” dalam Ponsel Vivo V11 Pro)

Dengan menghilangkan tombol fisik, layar ponsel jadi terasa lebih mulus dan maksimal ukurannya.

Adapun pengembangan teknologi tersebut telah dilakukan Vivo sejak awal 2017 bekerja sama dengan Sypnatics. Tentu bukan waktu yang sebentar.

Waktu akan terus menyempurnakan teknologi fingerprint scanner. Kini selama kurang lebih 14 tahun sejak pertama hadir, mulai dari fungsi hingga medianya telah berubah menyesuaikan kebutuhan penggunanya.

Nah, selanjutnya inovasi teknologi apalagi yang akan membawa kejutan untuk pengguna?


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com