Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tenangkan Karyawan, CEO Google Sambangi Pentagon

Kompas.com - 08/10/2018, 15:51 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Google agaknya melunak dengan tuntutan karyawannya tentang proyek Google bersama Departemen Pertahanan (Dephan) AS, Pentagon.

Indikasinya, CEO Google, Sundar Pichai dilaporkan diam-diam datang ke Pentagon dalam agenda kunjungannya ke Washington minggu lalu.

Pichai disebut sedang berusaha meredam tensi karyawan Google yang mendesak perusahaan itu untuk memutuskan kontrak kerja sama proyek bernama Project Maven, yang dikembangkan bersama Pentagon.

Project itu diinisiasi Dephan AS yang akan digunakan untuk menganalisis rekaman drone berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). AI akan secara otomatis mendeteksi mobil, bangunan, dan objek lain yang terekam oleh video drone, terutama di wilayah konflik.

Baca juga: Diprotes, Google dan Pentagon Setop Proyek Militer

Dua sumber yang mengetahui persoalan tersebut mengatakan, Pichai menemui beberapa petinggi dari kantor Wakil Menteri Pertahanan untuk Intelijen, bagian dari Dephan AS yang mengawasi Porject Maven.

Juru bicara Dephan AS enggan menjelaskan detail pertemuan kedua pihak."Kami tidak mengomentari detail pertemuan tertutup. Petinggi departemen secara rutin melakukan pertemuan dengan mitra industri untuk mendiskusikan teknologi inovatif," ujarnya.

Pertemuan ini mendukung keberlanjutan dialog yang bertujuan untuk memecahkan masalah tantangan teknologi di masa depan," lanjut sang juru bicara, seperti dirangkum KompasTekno dari South China Morning Post, Senin (8/10/2018).

Jangan berbuat jahat

Sementara secara terpisah, perwakilan Google belum memberikan keterangan terkait pertemuan ini.

Di internal Google, Project Maven mendapat tentangan dari para karyawannya, karena dianggap melenceng dari motto yang diemban Google yakni "Don't be evil" (jangan berbuat jahat).

Ribuan karyawan Google pun telah menandatangain petisi sebagai bentuk aksi penolakan. Pada bulan Mei lalu, belasan karyawan Google kompak mundur karena Google tetap meneruskan proyek militer tersebut.

Baca juga: Karyawan Google Tolak Program yang Melanggar Jangan Berbuat Jahat

Bulan Juni lalu, Google mengatakan tidak akan memperbarui kontrak dengan Pentagon. Kontrak ini berlangsung selama 18 bulan dan akan berakhir pada bulan Maret tahu depan.

Sebelummya, Google mengatakan akan melanjutkan kerja sama dengan Dephan AS dalam pelatihan keamanan siber, perekrutan militer, penyedia layanan kesehatan bagi veteran, serta pencarian dan penyelamatan.

Kabarnya, Google juga diatawari salah satu proyek paling menguntungkan di sektor komputasi awan. Perubahan suasana hati Google terkait kerjasama dengan Dephan AS untuk Project Maven disebut memicu tensi antara kedua pihak.

Baca juga: Belasan Karyawan Google Kompak Mundur

Salah satu sumber yang enggan disebut namanya mengatakan, menurut Pentagon, Google bisa memberikan informasi bahwa teknologi bisa membantu pasukan militer keluar dari bahaya saat berada di wilayah konflik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Steam Gelar 'FPS Fest', Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Steam Gelar "FPS Fest", Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com