Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apple Lepas "Gelar" Perusahaan 1 Triliun Dollar AS

Kompas.com - 07/11/2018, 08:35 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

Sumber MacRumors

KOMPAS.com - Apple tidak lagi menjadi perusahaan dengan nilai valuasi 1 triliun dollar AS. Label tersebut dilepas setelah Apple terus-menerus mengalami penurunan saham sebanyak 10 persen sejak laporan pendapatan pekan lalu.

Saat berita ini ditulis, Rabu (7/11/2018), kapitalisasi pasar Apple berada di kisaran 973 miliar AS (sekitar Rp 14.451 triliun).

Apple melaporkan pendapatannya, Kamis (1/11/2018) lalu, sebesar 62,9 miliar dollar AS (sekitar Rp 933 triliun). Pembukuan itu dihasilkan dari perhitungan pendapatan selama tahun fiskal kuartal-IV tahun 2018 yang berlangsung dalam periode bulan Juli hingga September.

Apple mengumumkan, mulai saat ini perusahaanya tidak akan mengumumkan jumlah penjualan jajaran produknya, seperti iPhone, iPad, dan Mac. Hal itu akan mulai berlaku efektif pada kuartal depan.

Baca juga: Apple Akhirnya Jadi Perusahaan Teknologi Pertama Bernilai 1 Triliun Dollar AS

Keputusan tersebut menuai beberapa dugaan dari para investor dan analis yang menganggap jika Apple menyembunyikan sesuatu, seperti penjualan iPhone yang datar-datar saja sejak kuartal sebelumnya dan diprediksi akan menurun pada kuartal berikutnya.

Namun Apple punya alasan sendiri untuk itu.

"Hal itu (mengumumkan hasil penjualan produk) tidak lagi relevan untuk perusahaan kami saat ini. Itu belum tentu mewakili kekuatan bisnis kami," jelas Chief of Financial Apple, Luca Maestri, seperti dikutip KompasTekno dari Macrumors.

Ia menambahkan, Apple mungkin akan menunjukkan penjelasan kualitatif yang berkaitan dengan penjualan jika informasi tersebut benar-benar dibutuhkan para investor.

Meski ada beberapa investor dan analis yang curiga dengan keputusan tidak mengumumkan jumlah penjualan, tetapi menurut analis Gene Muster dari Loup Ventures meyakini jika keputusan tersebut justru baik bagi para investor Apple.

"Sebab, metode laporan baru akan mengarahkan (Wall) Street untuk berpikir tentang bisnis Apple sebagai layanan yang stabil dan berkembang, yang seharusnya akan menghasilkan pendapatan lebih tinggi di waktu yang akan datang," menurut Munster.

Hal senada juga diungkapkan Brian White, analis dari Monness Crespi Hardt & Co yang menganggap jika perubahan metode laporan tersbeut masuk akal karena peningkatan kesuksesan Apple berasal dari ekosistem produk dan layanan yang ia sebut sebagai Planet Apple.

Baca juga: Pendapatan Apple Naik karena Harga iPhone Makin Mahal

Penjualan iPhone yang lesu juga terjadi bahkan untuk iPhone XR yang notabene lebih murah dibanding iPhone XS dan XS Max. Apple disebut meminta para pemasoknya, yakni Foxconn dan Pegatron untuk membatalkan jalur produksi tambahan karena permintaan iPhone XR yang tidak sesuai harapan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com