Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jack Ma Ternyata Anggota Partai Pemerintah China

Kompas.com - 28/11/2018, 18:07 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

Sumber CNBC

KOMPAS.com - Miliarder asal China, Jack Ma, ternyata merupakan seorang anggota partai pemerintah China, Communist Party of China (CPC). Informasi itu resmi dipublikasikan oleh surat kabar milik partai tersebut pada Senin (26/11/2018).

Kabar itu membantah asumsi publik selama ini jika sang pemilik Alibaba tak bersentuhan dengan politik.

Dalam sebuah artikel disebutkan, Jack Ma bersama Robin Li pendiri Baidu, dan Pony Ma dari Tencent, masuk ke dalam daftar 100 orang dari partai pemerintah yang akan mengikuti proses seleksi penghargaan.

Penghargaan tersebut ditujukan bagi para pendiri raksasa teknologi yang berjasa memberikan kontribusi bagi negara untuk reformasi dan keterbukaan. Belum diketahui alasan surat kabar tersebut baru sekarang mengafiliasikan nama Ma dan partai pemerintah China.

Tidak pula disebutkan kapan Jack Ma resmi bergabung dengan partai itu. Namun, berita ini muncul di tengah dorongan Beijing untuk membawa perusahaan swasta agar sejalan dengan nilai-nilai partai, khususnya perusahaan teknologi yang tumbuh sangat pesat.

Jack Ma, merupakan orang terkaya di dunia dengan kekayaan 35,8 miliar dollar AS (sekitar Rp 519,4 triliun), versi majalah Forbes. September lalu, Ma mengumumkan rencananya untuk mundur sebagai CEO Alibaba tahun depan.

Baca juga: Tak Mau Mati di Kantor, Alasan Jack Ma Tinggalkan Alibaba

Selama menahkodai Alibaba, Ma mampu menjadikan perusahaannya bernilai 390 miliar dollar AS (sekitar Rp 5.659 triliun) dan mendominasi retail online serta pembayaran digital melalui Alipay di China.

Kabar afiliasi politik Ma menjadi kejutan bagi banyak orang. Mesin pencarian China, Baidu, juga memunculkan hasil negatif untuk pertanyaan apakah Jack anggota partai pemerintah China atau tidak.

Baca juga: Jack Ma Akan Didik Talenta Startup Indonesia di Kampus Alibaba

Dilansir KompasTekno dari CNBC, Rabu (28/11/2018), Alibaba menolak berkomentar atas isu ini. Namun pihaknya menyatakan bahwa afiliasi politik tidak akan berdampak pada operasi perusahaan.

"Afiliasi politik dari eksekutif tidak akan memengaruhi proses pengambilan keputusan perusahaan," jelas juru bicara Alibaba.

Pihaknya menambahkan bahwa perusahaannya akan patuh pada hukum dan regulasi negara di mana mereka beroperasi.

"Karena kami memenuhi misi kami untuk mempermudah orang-orang melakukan bisnis mereka dimanapun di era digital ini," imbuhnya.

Baca juga: Daniel Zhang Gantikan Jack Ma Pimpin Alibaba, Ini Profilnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com