Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indosat Anggarkan Rp 10 Triliun Agar Jaringannya Tidak "Lemot"

Kompas.com - 30/01/2019, 16:07 WIB
Reska K. Nistanto,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - CEO Indosat Ooredoo yang baru, Chris Kanter, menanggapi keluhan pelanggan soal jaringan internet yang "lemot".

Menurut pria yang kerap disapa CK itu, penambahan dan penguatan jaringan bakal menjadi salah satu fokus program kerjanya.

Berbicara dengan sejumlah media tentang pencapaiannya selama 100 hari bekerja sebagai bos Indosat, CK bercerita bagaimana ia meyakinkan pemegang saham Indosat untuk memberikan tambahan modal, untuk memperluas dan memperkuat jaringan.

"Kami yakinkan pemegang saham, kami mesti tambah capex (belanja modal) Rp 10 triliun, nah itu yang kami deliver sekarang (dipakai untuk membangun BTS)," kata CK di Yogyakarta, Senin (28/1/2019).

Baca juga: Pengguna Keluhkan "FUP" di Paket Internet Berkuota, Ini Kata Indosat

"Sekitar 80 persen lebih saya pakai buat pengembangan network, jadi komitmen kami gede-gedean," imbuhnya.

Dengan demikian, diharapkan pelanggan Indosat dapat merasakan peningkatan kualitas layanan, termasuk dalam hal kecepatan sehingga tidak  lagi "lemot".

Fokus penetrasi di luar Jawa

Pada kuartal akhir 2018 lalu, Indosat Ooredoo mengklaim bahwa seluruh jaringannya di Indonesia sudah dilayani BTS 4G.

Hingga akhir 2019, Indosat bakal memasang 4.300 site BTS, fokusnya adalah di Pulau Jawa dan Sumatera. Untuk Pulau Jawa, Indosat fokus pada penambahan kapasitas jaringan, sementara di Sumatera untuk perluasan jangkauan.

"Fokus penetrasi di luar Jawa, dengan menjaga kualitas di Jawa," kata CK.

Baca juga: CEO Indosat Yakin Bisa Imbangi Telkomsel Jika Merger

Sementara pada 2020 nanti, Indosat masih menghitung berapa site BTS lagi yang bakal dibangun. Kemungkinan jumlahnya antara 5.000 hingga 6.000 BTS, jumlah pastinya masih dalam tahap finalisasi.

Sebelumnya, Indosat Ooredoo pada Oktober 2018 lalu mengumumkan bakal mengalokasikan belanja modal 2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 30 triliun dalam dua tahun ke depan, dengan alokasi Rp 10 triliun untuk tahun pertama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com