Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dollar AS Perkasa, Apple Turunkan Harga iPhone?

Kompas.com - 31/01/2019, 11:28 WIB
Fatimah Kartini Bohang,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penjualan iPhone di penghujung 2018 lesu, turun 15 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Apple pun bergegas menyiapkan strategi agar minat beli masyarakat kembali subur di sepanjang 2019 nanti.

Pabrikan Cupertino itu diprediksi bakal menurunkan harga jual iPhone di negara-negara berkembang. Setidaknya begitu yang diindikasikan CEO Apple, Tim Cook.

Sebab, kuatnya mata uang dollar AS membuat produk-produk Apple semakin mahal ketika dikonversi ke mata uang negara-negara lain. Apple sepertinya akan menyesuaikan harga di beberapa pasar.

“Melihat situasi ekonomi makro di beberapa negara, kami hendak mematok harga yang sesuai dengan kondisi lokal untuk menggenjot penjualan,” kata dia.

Baca juga: Pendapatan Apple Turun Gara-gara Penjualan iPhone Lesu

Belum dijelaskan secara spesifik tentang harga baru untuk iPhone yang sudah beredar, maupun yang akan datang nantinya.

Diketahui, pendapatan Apple pada kuartal terakhir 2018 tercatat 84,3 miliar dollar AS (Rp 1.191 triliun). Angka itu turun lima persen dari periode sama tahun sebelumnya.

Ini menandai kali pertama Apple mengalami penurunan dari segi pendapatan dan profit, sejak lebih dari satu dekade beroperasi, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Kamis (31/1/2019), dari DigitalTrends.

Sejak awal Januari, Tim Cook sudah sesumbar soal performa bisnis Apple yang menciut. Menurut dia, kurangnya minat beli iPhone tak lepas dari konflik dagang internasional yang berlangsung antara Amerika Serikat dan China.

Secara keseluruhan, industri smartphone di China juga sedang tak baik. Sepanjang 2018, hanya 101 juta smartphone yang terjual di negara berpopulasi terbesar itu.

Angka tersebut turun 15 persen dibandingkan 2017. Apple pun bukan satu-satunya vendor yang terkena dampak, melainkan juga Samsung dan Huawei.

Seperti apa kondisi industri smartphone di awal 2019 ini? Kita tunggu saja laporannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com