Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Google Translate Bisa Jadi Kedok "Hacker" Curi Data

Kompas.com - 12/02/2019, 07:07 WIB
Fatimah Kartini Bohang,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber ZDNet

KOMPAS.com - Kelompok peretas memanfaatkan layanan penerjemah “Google Translate” untuk mencuri data pengguna. Praktik ini terdeteksi dan dilaporkan oleh peneliti Akamai Security, Larry Cashdollar.

Pencurian data tersebut menggunakan metode phising, di mana peretas menyebar tautan berbahaya ke email korban. Tautan itu disertai embel-embel menggiurkan dan jika ditekan, pengguna akan masuk ke situs Google Translate.

Peretas bersembunyi di balik URL Google Translate agar terkesan lebih meyakinkan. Selanjutnya, pengguna diminta untuk masuk (log in) kembali ke akun Google mereka, dan dari situlah pencurian data terjadi.

Trik semacam ini lebih mudah terdeteksi jika korban membuka tautan via desktop. Pasalnya, URL Google Translate hasil modifikasi peretas yang tampak pada toolbar, berbeda dari yang asli.

Baca juga: Fitur Baru Google Translate Terinspirasi Orang Indonesia

Pengguna yang peka dan lihai akan langsung mengetahui bahwa mereka sedang ditipu, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Selasa (12/2/2019), dari ZDNet.

Namun, jika pengguna membuka tautan dari aplikasi Gmail di smartphone, URL-nya tak terlalu kentara. Tercapailah tujuan sang peretas untuk mencuri data demi kepentingan mereka.

Google bergegas angkat bicara soal metode phising ini. Sang raksasa mesin pencari mengklaim telah memblokir situs-situs yang berhubungan dengan phising tersebut.

“Kami mengetahui ada upaya phising dan telah memblokir semua situs mencurigakan secara tuntas. Jika ada pengguna yang menjadi target situs phising tertentu, bisa melaporkan ke safebrowsing.google.com dan bakal kami tindak lanjut,” kata perwakilan Google.

Jangan lupa follow Twitter KompasTekno dan Facebook KompasTekno untuk mendapatkan berita-berita terbaru. Tak ketinggalan juga subscribe channel YouTube KompasTekno untuk menonton video-video seru seputar teknologi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber ZDNet
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com