Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hacker Klaim Jual 26 Juta Akun Internet, 2 Situs Indonesia Masuk Daftar?

Kompas.com - 18/03/2019, 11:25 WIB
Yudha Pratomo,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang hacker (peretas) asal Pakistan yang mengklaim telah mencuri 890 juta akun dari puluhan situs populer di dunia, belakangan kembali muncul dan menjual database akun hasil curiannya.

Kali ini sebanyak 26 juta akun yang berasal dari enam situs populer di dunia kembali dijual di pasar gelap internet.

Dua dari enam situs populer tersebut berasal dari Indonesia, yakni situs e-commerce Bukalapak dan platform perkuliahan dan karir YouthManual.

Melalui e-mail yang dialamatkan pada The Hacker News, peretas dengan nama samaran Gnosticplayers ini mengklaim telah mencuri sebanyak 13 juta akun Bukalapak dan 1,12 juta akun YouthManual.

Baca juga: 773 Juta "E-mail" Dibobol, Ini yang Harus Anda Lakukan Jika Terdampak

Namun, peretas tidak memberikan keterangan lebih lanjut informasi apa saja yang dicuri dari akun-akun yang bersangkutan, di luar menyebutkan jumlahnya

Selain dua situs tersebut, ada pula beberapa situs lain yang juga menjadi sasaran pencurian akun, yakni GameSalad (1,6 juta akun), Lifebear (3,86 juta akun), EstanteVirtual (5,45 juta akun) dan Coubic (1,5 juta akun).

Total ada sebanyak 26 juta akun yang dijual oleh sang peretas, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The Hacker News, Senin (18/3/2019)

Database dari jutaan akun online tersebut dijual di pasar gelap internet di dark web dengan harga 1,2431 Bitcoin atau sekitar 5.000 dollar AS (Rp 71 juta).

Baca juga: 50 Juta Akun Facebook Diretas, Cek Apakah Anda Termasuk atau Tidak

Ini adalah keempat kalinya si hacker bernama samaran Gnosticplayers menjual database akun hasil curiannya.

Gnosticplayers menjual akun-akun yang dicurinya dalam beberapa tahap. Pada tahap pertama, ia menjual sebanyak 620 juta akun yang dicuri dari 16 situs populer di dunia.

Kemudian pada tahap kedua, Gnosticplayers menjual setidaknya 127 juta akun dari delapan situs populer. Pada tahap ketiga, ada sebanyak 92 juta akun dari delapan situs populer.

Bantahan Bukalapak

Bukalapak mengkonfirmasi tidak ada data penting seperti user password, finansial atau informasi pribadi lainnya yang dicuri peretas.

Meski demikian, pihak Bukalapak mengakui memang ada upaya untuk meretas Bukalapak beberapa waktu yang lalu. Namun, Bukalapak menyatakan upaya peretasan tersebut tidak berhasil dilakukan.

"Kami selalu meningkatkan sistem keamanan di Bukalapak, demi memastikan keamanan dan kenyamanan para pengguna Bukalapak, dan memastikan data-data penting pengguna tidak disalahgunakan," kata Intan Wibisono selaku Head of Corporate Communications Bukalapak.

"Upaya peretasan seperti ini memang sangat berpotensi terjadi di industri digital," lanjut Intan dalam pernyataan tertulis kepada KompasTekno, Senin (18/3/2019).

Baca juga: Bukalapak Bantah Jutaan Akun Penggunanya Dicuri Hacker

Sementara itu belum ada tanggapan dari YouthManual sampai berita ini diturunkan. KompasTekno telah berusaha menghubungi YouthManual terkait klaim pencurian jutaan akun penggunanya oleh Gnosticplayers.

Baca juga: Begini Cara Herdian Membobol Server Bukalapak dan Tokopedia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com