Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukalapak Bantah Jutaan Akun Penggunanya Dicuri Hacker

Kompas.com - 18/03/2019, 11:47 WIB
Yudha Pratomo,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

KOMPAS.com Seorang peretas asal Pakistan dengan nama samaran Gnosticplayers mengklaim telah mencuri jutaan akun dari sejumlah situs populer di dunia. Dua di antara situs tersebut berasal dari Indonesia, yakni Bukalapak dan YouthManual.

Menanggapi kabar ini, Bukalapak mengonfirmasi memang pernah ada upaya dari hacker untuk meretas situs Bukalapak beberapa waktu lalu. Namun, e-commerce itu mengatakan bahwa tidak ada data pengguna yang berhasil dicuri peretas.

Head of Corporate Communications Bukalapak Intan Wibisono memastikan bahwa data penting pengguna, seperti password, rekaman finansial, serta informasi pribadi lain milik pengguna, aman dari serangan hacker.

Baca juga: Hacker Klaim Jual 26 Juta Akun Internet, 2 Situs Indonesia Masuk Daftar?

"Kami selalu meningkatkan sistem keamanan di Bukalapak demi memastikan keamanan dan kenyamanan para pengguna Bukalapak, dan memastikan data-data penting pengguna tidak disalahgunakan," ujar Intan. 

"Upaya peretasan seperti ini memang sangat berpotensi terjadi di industri digital," lanjutnya melalui keterangan resmi yang dilayangkan kepada KompasTekno, Senin (18/3/2019).

Meski demikian, sebagai langkah pengamanan tambahan, Intan mengimbau para pengguna secara rutin mengganti password dan mengaktifkan sistem keamanan dua langkah (two-factor authentication).

"Kami juga menyarankan menjaga kerahasiaan password Anda dan menggunakan security guide yang sudah disediakan Bukalapak," katanya.

Dijual di pasar gelap

Sebelumnya, peretas asal Pakistan dengan nama samaran Gnosticplayers mengatakan telah mencuri data 26 juta akun online dari 6 situs internet. Dari jumlah itu, sebanyak 13 juta akun disebut berasal dari Bukalapak dan 1,12 juta dari YouthManual.

Situs lain yang juga menjadi sasaran pencurian akun adalah GameSalad (1,6 juta akun), Lifebear (3,86 juta akun), EstanteVirtual (5,45 juta akun), dan Coubic (1,5 juta akun).

Database dari jutaan akun online tersebut dijual di pasar gelap internet di dark web dengan harga 1,2431 Bitcoin atau sekitar 5.000 dollar AS (Rp 71 juta).

Baca juga: 8 Aplikasi Populer di Android Diam-diam Curi Data Pengguna

Namun, sang peretas tidak memberikan keterangan lebih lanjut soal informasi apa saja yang dicuri dari akun-akun ini, di luar menyebutkan jumlahnya saja.

Sebelumnya, peretas Gnosticplayers sudah pernah menjual akun curian dalam beberapa tahap.
Pada tahap pertama, dia menjual sebanyak 620 juta akun yang dicuri dari 16 situs populer di dunia.

Kemudian pada tahap kedua, Gnosticplayers menjual setidaknya 127 juta akun dari delapan situs populer. Pada tahap ketiga, ada sebanyak 92 juta akun dari delapan situs populer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com