Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Katie Bouman, Programmer Wanita di Balik Foto "Black Hole"

Kompas.com - 11/04/2019, 19:04 WIB
Bill Clinten,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber time.com

KOMPAS.com - "Memikirkan cara untuk melihat dan mengukur sesuatu yang tidak bisa dilihat secara kasat mata". Itulah prinsip yang ditanamkan oleh Katie Bouman, programmer wanita di balik foto perdana Lubang Hitam (black hole) yang dirilis oleh para ilmuwan.

Sejumlah ilmuwan ini, termasuk Bouman yang masih menjadi ilmuwan junior, bergabung dalam tim yang bernama Event Horizon Telescope (EHT), yang memiliki misi untuk menangkap citra lubang hitam di luar angkasa.

Bouman sendiri, bersama tim yang ia pimpin, bertugas untuk menyatukan dan memperjelas gambar yang didapatkan oleh sejumlah teleskop besar yang terpencar di Bumi, namun saling terhubung.

Nantinya, setelah foto diambil dan dikumpulkan oleh tim lain, tim Bouman kemudian menggunakan algoritma yang telah dibuatnya untuk merekonstruksi kumpulan data, dengan beberapa metode penyatuan foto, agar menjadi satu gambar yang jelas.

Foto pertama lubang hitam yang didapatkan lewat observasi dengan Event Horizon Telescope (EHT)EHT Foto pertama lubang hitam yang didapatkan lewat observasi dengan Event Horizon Telescope (EHT)
Foto tersebut kemudian menjadi foto lubang hitam yang bisa dilihat di internet saat ini. Dengan kata lain, tanpa algoritma Bouman, citra lubang hitam ini mungkin masih berupa kumpulan data astronomi dan bahkan belum bisa menjadi sebuah gambar yang bermakna.

Baca juga: Bagaimana "Black Hole" Sejauh 500 Triliun Km dari Bumi Bisa Difoto?

Bahkan, ia tadinya mengira bahwa timnya hanya akan mendapatkan sebuah gumpalan yang tak berarti, tanpa adanya sebuah cahaya di sekitar lubang hitam, yang menjadi karakteristiknya. Lalu, seperti apa algoritma yang dibuat Bouman?

Algoritma CHIRP

Pada 2016, Bouman membuat algoritma untuk membantu program komputer melakukan pencitraan dan rekonstruksi gambar.

Program yang ia namakan CHIRP (Continuous High-resolution Image Reconstruction using Patch priors) itu bisa digunakan untuk menggabungkan sejumlah data dan gambar mentah yang dihasilkan oleh teleskop-teleskop yang tersebar di berbagai belahan dunia.

Sebab, tidak ada satu teleskop yang cukup kuat untuk menjangkau lubang hitam yang jaraknya mencapai 500 triliun kilometer dari Bumi itu. Maka itulah digunakan jaringan teleskop tadi.

Data yang diambil dari jaringan teleskop Event Horizon kemudian disimpan di ratusan hard disk, dan dibawa ke Boston, AS dan Bonn, Jerman untuk disatukan, menggunakan algoritma buatan Bouman.

Foto yang dihasilkan oleh algoritma tersebut kemudian dianalisa oleh empat tim ilmuwan berbeda, untuk memastikan kesahihan foto.

Tak ada latar belakang

Meski menciptakan algoritma dan bergabung dengan tim EHT, Bouman sendiri ternyata tidak memiliki latar belakang ilmu yang membicarakan black hole.

Saat pertama kali bergabung di dalam tim EHT, sekitar enam tahun lalu, wanita berumur 29 tahun ini mengaku tidak memiliki pengetahuan tentang black hole.

Halaman:
Sumber time.com


Terkini Lainnya

Penerbit 'GTA 6' PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Penerbit "GTA 6" PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Game
TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

Software
HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com