Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Perlu Jadi Sarjana untuk Kerja di Apple dan Google

Kompas.com - 12/04/2019, 14:09 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selama ini, pendidikan digunakan sebagai jembatan menuju dunia kerja. Semua orang berlomba-lomba menempuh pendidikan setinggi-tingginya dengan keyakinan bisa mengantarkan ke gerbang perusahaan kelas atap dengan jabatan teratas.

Nyatanya, tak semua perusahaan mensyaratkan gelar sarjana untuk mengisi jabatan yang ditawarkan, termasuk raksasa-raksasa teknologi di Amerika Serikat sana. 

Perusahaan beken macam Apple dan Google merekrut pegawai yang bisa mengerjakan tugas yang diperlukan, tanpa memandang apakah orang bersangkutan memiliki gelar sarjana atau tidak. 

"Perusahaan kami, seperti yang Anda tahu, didirikan oleh mahasiswa yang drop-out ," ungkap CEO Apple Tim Cook. "Jadi, kami tidak pernah berpikir bahwa gelar sarjana adalah hal yang harus Anda miliki. Kami selalu berusaha memperluas wawasan kami," imbuhnya. 

Pendiri yang dimaksud Cook adalah Steve Jobs yang keluar dari Reed College setelah satu semester, agar bisa masuk ke kelas yang menurut dia lebih menarik.

 Baca juga: 3 Bidang Pekerjaan yang Disarankan Bill Gates Bagi Sarjana Lulusan Tahun Ini

Cook bahkan mengungkap bahwa sekitar separuh pekerja Apple di AS tahun lalu banyak pula yang tidak bergelar sarjana. Alasannya, tidak semua perguruan tinggi mengajarkan skill yang benar-benar dibutuhkan perusahaan teknologi, misalnya saja kemampuan coding.

Setali tiga uang, Barbara Humpton, CEO Siemens AS sependapat bahwa gelar sarjana tidak menjamin kesiapan karir.

"Sering sekali perusahaan menawarkan posisi dengan mensyaratkan gelar sarjana, padahal tidak ada pekerjaan yang benar-benar membutuhkannya," ujar Humpton, dirangkum KompasTekno dari Business Insider, Jumat (12/4/2019).

Data yang tak jauh berbeda juga ditemukan LinkedIn. Platform jejaring profesional itu mengungkap bahwa banyak perusahaan kelas atas saat ini tidak mensyaratkan gelar sarjana.

Posisi-posisi yang ditawarkan tanpa syarat gelar sarjana misalnya teknisi elektronik, desainer mekanik, dan perwakilan marketing.

Pendapatan sarjana lebih tinggi

Meski demikiangelar sarjana bukan berarti tak berguna bagi pemegangnya. Menurut laporan dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS pada tahun 2018, pekerja yang memegang gelar sarjana rata-rata mendapat pendapatan lebih dari 1.198 dollar (Rp 17 jutaan) per minggu.

Baca juga: Cerita Sarjana yang Jadi Buruh Pabrik Apple, Pasang Sekrup yang Sama 12 Jam Sehari

Jumlah ini lebih tinggi dibanding rata-rata pendapatan dari pegawai non-sarjana 802 dollar AS (Rp 11,3 jutaan) seminggu. 

Di AS, meraih gelar sarjana memang cukup sulit karena membutuhkan biaya besar. Lulusan SMA seringkali harus berutang dengan mengambil pinjaman agar bisa kuliah, atau tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi. 

Menurut data dari Departemen Pendidikan AS, hanya 42 persen siswa SMA di tahun kedua yang meneruskan pendidikan hingga mendapatkan gelar diploma atau sarjana.

Bahkan, di antara para sarjana pun, tak sedikit yang bergelut dengan pekerjaan yang sebenarnya tak membutuhkan gelar tersebut. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

Internet
Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

e-Business
Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Internet
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Software
Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Software
Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

Gadget
Apple Gelar Acara 'Let Loose' 7 Mei, Rilis iPad Baru?

Apple Gelar Acara "Let Loose" 7 Mei, Rilis iPad Baru?

Gadget
Bos Samsung Lee Jae-yong Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan untuk Pertama Kalinya

Bos Samsung Lee Jae-yong Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan untuk Pertama Kalinya

e-Business
Jadwal Maintenance 'Genshin Impact' 24 April, Siap-siap Ada Karakter Baru Arlecchino

Jadwal Maintenance "Genshin Impact" 24 April, Siap-siap Ada Karakter Baru Arlecchino

Game
'Free Fire' Rilis Update Patch Naga, Ada Karakter Baru Kairos dan Bisa Lawan Naga

"Free Fire" Rilis Update Patch Naga, Ada Karakter Baru Kairos dan Bisa Lawan Naga

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com