Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OnePlus Pilih Bikin TV Ketimbang Ponsel Layar Lipat

Kompas.com - 16/04/2019, 17:33 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di tengah para vendor smartphone berlomba-lomba pamer konsep ponsel lipatnya, beberapa vendor ternyata enggan ikut-ikutan. Salah satunya adalah OnePlus. vendor smartphone asal China itu justru tertarik mengembangkan Smart TV.

Bukan berarti OnePlus sama sekali tidak tertarik dengan teknologi ponsel lipat. CEO OnePlus, Pete Lau mengatakan bahwa OnePlus sempat mempertimbangkan teknologi tersebut selama beberapa tahun.

Tapi akhirnya urung diwujudkan, setidaknya hingga saat ini. Lau tak menampik, ponsel lipat adalah perangkat yang menarik, tapi tak terlalu menawarkan benefit yang nyata dibanding smartphone yang beredar selama ini.

"Untuk saat ini adalah produk yang menarik dan hanya akan bertahan dalam waktu dekat. Tidak hanya harganya yang mahal, tapi juga tak jauh berbeda dengan smartphone tradisional saat ini, mereka belum menawarkan fitur yang menjadi pembeda," jelas Lau.

Baca juga: LG Tunda Produksi Ponsel Layar Lipat, Sebut Masih Terlalu Dini

Menurut Lau, ponsel lipat saat ini masih berukuran bongsor dan tebal. Mungkin suatu saat nanti, teknologi akan mampu membuatnya terlipat layaknya sebuah kertas. Mungkin ke depannya, saat teknologi ini benar-benar sudah matang, OnePlus akan berubah pikiran.

Mengembangkan Smart TV

Alih-alih memikirkan ponsel lipat, OnePlus lebih memilih untuk mengembangkan TV pintar atau smart TV. Hal ini dilakukan dalam rangka pengembangan ekosistem OnePlus.

Menurut Lau, televisi tidak berubah selama 20 tahun dan untuk membuat sebuah smart TV, diperlukan perusahaan yang paham seluk beluk smartphone luar dan dalam.

"Karena dalam dua puluh terakhir, televisi tidak berubah. Untuk membuat TV sangat canggih, Anda perlu perusahaan yang memahami smartphone sepenuh hati. Saya lebih suka nama smart display ketimbang televisi,"

Ia membayangkan sebuah display yang tertanam rangkaian teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang kemudian menjadi bagian dari ekosistem ponsel.

Baca juga: Dua Hal Ini Pengaruhi Penjualan Smart TV di Indonesia

"AI dalam hal ini bisa melakukan berbagai macam hal luar biasa dan cepat tanggap. Ia (AI) bisa mempelajari perilaku dan memberikan apa yang sedang dibutuhkan. Kami sedang mengerjakannya, masih dini jika berbicara soal tanggal (peluncuran)," jelas Lau.

Untuk sementara waktu, Lau hanya sesumbar soal smart display untuk membangun ekosistemnya. Ketika ditanya apakah berencana membuat mobil pintar, dirinya mengatakan belum berniat membuatnya.

"Adalah mustahil satu perusahaan membangun semua perangkat di sekeliling kita," jawabnya, dilansir KompasTekno dari Android Central, Selasa (16/4/2019).

Lau mengatakan akan lebih fokus pada pengembangan software dan platform. Dalam era Internet of Things (IoT) dan koneksi 5G mendatang, Lau meyakini bahwa semua hal akan terkoneksi dalam 10 tahun mendatang.

Ia bahkan membayangkan suatu hari nanti, manusia akan ditemani sebuah super assistant yang bisa membantu kegiatan dengan cara yang belum terpikirkan saat ini. Lau juga sempat membicarakan tentang bisnis smartphone OnePlus.

Ia sesumbar OnePlus akan terus membuat ponsel dengan teknologi terbaik dengan banderol murah.

Menurutnya, OnePlus tidak akan mengikuti tren ponsel saat ini yang banyak menelurkan banyak model. Ia hanya akan fokus pada satu model dan memperbaruinya dengan hardware yang lebih baik yang akan rilis tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com