Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Pemakaian Ponsel Berlebihan Bisa Memperpendek Usia

Kompas.com - 30/04/2019, 08:06 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pernahkah Anda mengecek berapa lama waktu yang Anda habiskan untuk menggunakan ponsel? Jika Anda menghabiskan berjam-jam dalam sehari untuk mengakses ponsel, Anda patut waspada.

Cathrine Price, penulis buku "How to Break Up with Your Phone" dan pencetus gerakan "Screen/Life Balance" mengungkapkan, semakin sedikit kita menghabiskan waktu memakai ponsel, maka harapan hidup kita semakin lama.

Sebaliknya, jika Anda betah lama-lama mengoperasikan ponsel, kesehatan Anda bisa terdampak.

Hormon koristol yang berkaitan dengan tingkat stres akan meningkat saat memakai ponsel lebih lama. Tentu saja, hal itu akan mengancam kesehatan kita dan berimbas pada potensi memperpendek usia harapan hidup.

Baca juga: WHO: Batas Penggunaan Gadget Oleh Balita Maksimal 1 Jam

Hormon koristol memicu perubahan fisik, seperti naiknya tekanan darah, detak jantung, dan gula darah yang membantu manusia memberikan respon, baik dalam mengendalikan maupun melawan potensi ancaman fisik.

Artinya, hormon ini bisa memberikan sinyal saat fisik merasa terancam. Tubuh akan mengeluarkan koristol untuk merespon emotional stressor saat detak jantung kurang bisa mengendalikan tekanan emosi yang datang.

Kaitanya dengan ponsel, "ancaman" yang terjadi bisa beragam dan mengambil bentuk lain.

Misalnya, mendapat e-mail atau pesan yang menjengkelkan, memantau linimasa yang tidak menyenangkan, membaca berita duka atau berita yang membuat marah, membaca komentar buruk dan sebagainya.

Memicu masalah kesehatan

Price mengatakan koristol tidaklah menjadi masalah jika terjadi sesekali. Tapi dengan semakin lama menggunakan ponsel, semakin banyak informasi yang didapat, semakin banyak potensi stres yang diterima, alhasil, koristol akan berdampak buruk.

Dilansir KompasTekno dari New York Times, Senin (29/4/2019), rata-rata orang Amerika menghabiskan waktu bermain ponsel sekitar empat jam sehari. Angka itu didapatkan dari aplikasi pelacak kesehatan bernama "Moment".

Hasilnya, menurut Google, ponsel yang lebih banyak digunakan untuk media sosial, e-mail, dan aplikasi berita, menghasilkan tekanan yang tidak diinginkan.

"Tingkat koristol manusia akan meningkat ketika sedang menggunakan ponsel atau menempatkan ponsel di dekatnya," jelas David Greenfield, Profesor Psikiatri Klinis di University of Connecticut School of Medicine.

Baca juga: Ini Sebabnya Tak Boleh Menatap Layar Ponsel di Kegelapan

"Itu adalah respon stres dan terasa tidak menyenangkan, kemudian respon alamiah tubuh adalah mengecek ponsel tersebut untuk mengenyahkan perasaan stres tadi," imbuh Greenfield yang juga mendirikan Center for Internet and Technology Addiction.

Meski ada perasaan tenang, tapi perasaan itu tidak akan berlangsung lama. Justru hal itu akan bertambah buruk dalam waktu lebih lama. Setiap kali Anda mengecek ponsel, Anda akan menemukan lebih banyak hal yang membuat stres.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com