Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tagar #TidakAtasNamaSaya Bergema di Twitter dan Instagram

Kompas.com - 23/05/2019, 10:08 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengumumkan hasil rekapitulasi nasional penghitungan suara Pilpres 2019 pada Selasa (21/5/2019). Namun, tidak semua pihak menerima hasil yang memenangkan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebagai pemenang pilpres.

Pendukung pihak yang menolak hasil pemilu pun melakukan demonstrasi di depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan KPU.

Sayangnya, aksi demonstrasi diwarnai beberapa kericuhan yang mulai terjadi dari Rabu (22/5/2019) dini hari hingga malam hari di sejumlah titik Ibu Kota.

Baca juga: Wiranto: Pemerintah Sengaja Batasi Media Sosial Hari Ini

Tidak hanya di lokasi demonstrasi yang memanas, media sosial pun ikut ramai dengan berbagai tagar bernada penolakan hasil pemilu seperti #RakyatTolakHasilPilres.

Tagar lain yang mengatasnamakan kata "rakyat" juga banyak memenuhi trending topic sejak Rabu pagi.

Namun, lambat laun tagar tersebut turun dan digantikan tagar #TidakAtasNamaSaya. Usut punya usut, tagar ini dicetuskan oleh Alissa Wahid, putri dari presiden ke-4 Indonesia, Abdurrahman Wahid, di media sosial Twitter.

Dalam twit pertamanya, Alissa menolak tagar yang seakan menarasikan semua rakyat Indonesia resah dengan hasil pemilu dan banyak umat Islam yang seakan dicurangi dengan hasil ini.

Ia kemudian mengatakan bahwa umat Islam di Indonesia baik-baik saja.

Tagar #TidakAtasNamaSaya pun sempat populer di daftar trending topic Twitter Indonesia. Hingga saat ini, kicauan perdana Alissa bertagar #TidakAtasNamaSaya telah di-retweet lebih dari 10.000 kali. 

Beberapa warganet yang sepakat dengan unsur pimpinan Gusdurian itu pun menggunakan tagar yang sama.


Tidak cuma di Twitter, #TidakAtasNamaSaya juga menggema di Instagram. Tagar tersebut banyak digunakan untuk foto dengan template bendera merah putih di sebelah kiri dengan tulisan "Kami Bersama TNI & POLRI".

Salah satunya diunggah artis peran Dian Sastro Wardoyo melalui akun Instagram pribadinya.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

Sebagai generasi 90an, saya akan selalu ingat Peristiwa mencekam Mei 1998. Saat itu saya duduk di kelas 1 SMA di Tarakanita 1 dan sekolah diliburkan 3 hari. Modusnya tidak berbeda jauh dengan kekisruhan hari ini, ketika sebagian besar kantor dan sekolah diliburkan. Tuntutan rakyat dan mahasiswa pada waktu itu adalah memaksa Suharto turun setelah 32 tahun berkuasa. People power berhasil, reformasi dan demokrasi tumbuh meskipun dengan segala tantangannya. Indonesia melahirkan lembaga2 check and balances yang memastikan good governance berjalan baik. Kita berhasil membuat KPK, KPU, Bawaslu, menghapus dwifungsi ABRI, reformasi Polri, melaksanakan pemilu secara langsung, serta memberi jaminan lebih baik atas kebebasan ekspresi dan berpendapat yang pada rezim Orba selalu diberangus dan itu menghambat kemajuan dunia kreatif yang saya tekuni. Sebagai perempuan dan seorang Ibu, saya sadar masih banyak kemajuan yang harus kita kejar bersama sebagai sebuah bangsa. Kemajuan itu tidak selalu linear, tapi percayalah every baby steps count. Dan sbg seorang perempuan, saya akan selamanya menolak jalan kekerasan. Oleh karena itu ijinkan saya memberi apresiasi yang setingginya utk pemilu kita yang baru saja usai. Terimakasih utk KPU dan Bawaslu, juga segenap jajaran Polri dan TNI yg telah sekuat tenaga menjaga rakyat Indonesia dari kekacauan. Diatas kekuasaan, selalu ada yang lebih tinggi daripada itu semua. Yaitu persatuan kita. #KamiBersamaTNIdanPolri #PrayForIndonesiaDemocracy #TidakAtasNamaSaya

Sebuah kiriman dibagikan oleh Dian Sastrowardoyo (@therealdisastr) pada 22 Mei 2019 jam 10:49 PDT

Tagar #TidakAtasNamaSaya memang sudah tidak masuk lagi dalam daftar trending topic. Namun, hingga kini tagar itu telah dibicarakan sebanyak 11.000 kali di platform mikroblog tersebut.

Baca juga: Jumlah Like Instagram Bakal Disembunyikan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com