Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Airbus A321neo Punya Masalah Mirip Boeing 737 Max yang Dilarang Terbang

Kompas.com - 20/07/2019, 11:38 WIB
Reska K. Nistanto,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Otoritas penerbangan Eropa, EASA (European Union Aviation Safety Agency) pada Kamis (18/7/2019), mengeluarkan peringatan kepada seluruh operator pesawat Airbus A321neo akan potensi adanya anomali.

Anomali yang dimaksud adalah excessive pitch, gejala yang sama yang juga dialami oleh Boeing 737 MAX, yang kini masih dilarang terbang.

Excessive pitch adalah kejadian di mana hidung pesawat mendongak berlebihan. Menurut EASA, exessive pitch bisa terjadi pada pesawat Aibrus A321neo, dalam kondisi tertentu dan selama manuver tertentu.

Baca juga: Airbus Resmikan A321XLR, Pesawat "Single-Aisle" Terjauh

Dirangkum KompasTekno dari Flight Global, Sabtu (20/7/2019), hal itu disebut EASA bisa menyebabkan kendali kontrol pesawat menjadi berkurang.

Airbus sendiri telah mengeluarkan revisi manual penerbangan pesawat, tapi sifatnya baru sementara. Revisi tersebut mencakup limitasi operasional pesawat.

EASA kemudian meminta seluruh operator pesawat Airbus A321neo untuk memperbarui flight manual mereka, dalam waktu 30 hari setelah peringatan dirilis.

Peringatan itu juga berlaku untuk semua jenis A321neo, baik yang menggunakan mesin jenis CFM LEAP-1A maupun Pratt & Whitney PW1100G.

Di Indonesia sendiri, maskapai Lion Air diketahui memesan 56 pesawat A321neo. Namun pesawat tersebut belum dikirim dan dioperasikan oleh Lion Air.

Maskapai AirAsia juga diketahui mengonversi 253 pesanan A320neo menjadi A321neo di ajang Paris Air Show 2019 lalu. Beberapa di antaranya bakal dioperasikan oleh Indonesia AirAsia.

Baca juga: Masih Bermasalah, Boeing 737 Max Baru Bisa Terbang Lagi di 2020

Dongakan berlebih A321neo mirip dengan yang dialami oleh pesawat Boeing 737 Max. Boeing memasang software MCAS, untuk mengkompensasi dongakan hidung 737 Max.

Belakangan, software itu justru disebut sebagai biang keladi jatuhnya pesawat 737 Max Lion Air JT610 dan Ethiopian ET302.

Dalam kasus Boeing 737 Max, hidung pesawat jadi cenderung mendongak karena penggunaan  mesin jenis baru (CFM LEAP-1A dan PW1100G) dan posisinya yang lebih ke depan dibanding model sebelumnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com