Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Facebook Hapus Ratusan Akun Palsu Asal Indonesia

Kompas.com - 05/10/2019, 12:15 WIB
Bill Clinten,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Facebook terus memerangi akun palsu dan beragam Pages (halaman) serta grup radikal yang beroperasi di media sosial miliknya

Baru-baru ini, Facebook mengumumkan telah menghapus ratusan akun palsu yang sebagian di antaranya diduga melancarkan gerakan terkoordinasi untuk mendukung upaya separatisme di Papua Barat. Sebagian lainnya berlawanan dan mengkritisi pergerakan kemerdekaan tersebut.

"Orang-orang di belakang jaringan ini menggunakan akun palsu untuk mengelola Pages, menyebarkan konten, dan mengalihkan pengguna ke situs lain," tulis Nathaniel Gleicher, Head of Security Facebook, dalam laporannya.

Baca juga: Kominfo Buka Blokir Internet di Wamena

Unggahan akun-akun palsu tersebut ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Meski pemiliknya berupaya menyamarkan identitas, Facebook menemukan keterkaitan antara akun-akun palsu dengan perusahaan media InsightID asal Indonesia.

Jumlah akun palsu yang dihapus mencakup 69 akun Facebook, 42 Pages, dan 34 akun Instagram. Dua Pages yang dihapus antara lain bernama "Papua West" dan "West Papua Indonesia".

Akun-akun dan laman palsu tersebut memiliki pengikut (follower) berjumlah cukup besar. Gleicher menjelaskan setidaknya 410.000 akun mengikuti satu laman atau lebih di Facebook. Di Instagram, ada sekitar 120.000 akun yang mengikuti setidaknya satu akun palsu dimaksud.

Baca juga: Facebook Incar TikTok untuk Ditumbangkan?

Pemillik jaringan akun palsu tersebut juga membelanjakan uang sejumlah 300.000 dollar AS atau sekitar Rp 4,2 miliar untuk mengoptimalkan penyebaran kontennya lewat Facebook Ads, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Newsroom Facebook, Sabtu (4/10/2019). 

Selain di Indonesia, Facebook turut menghapus jaringan akun palsu yang ditemukan di beberapa negara lain, yakni Uni Emirat Arab, Nigeria, dan Mesir. Jumlah akun dan laman palsu yang dihapus juga mencapai ratusan.

"Kampanye-kampanye akun palsu (di Uni Emirat Arab, Nigeria, Mesir, dan Indonesia) ini tidak saling terkait. Tapi masing-masingnya membuat jejaring akun palsu untuk menyesatkan pengguna lain tentang siapa mereka dan apa yang mereka kerjakan," tambah Gleicher.

Laporan Facebook selengkapnya dapat dilihat di tautan berikut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com