Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nadiem Makarim, Nasib GoJek, dan Masa Depan Pendidikan Indonesia

Kompas.com - 23/10/2019, 20:17 WIB
Reska K. Nistanto,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Teka-teki jabatan menteri yang bakal disandang Nadiem Anwar Makarim terjawab sudah. Presiden Joko Widodo mengenalkan Nadiem sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Rabu (23/10.2019) pagi, di Istana Merdeka.

"Saya manggilnya mas aja karena masih muda, Mas Nadiem Anwar Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan," kata Jokowi yang disambut tawa dan tepuk tangan sejumlah menteri lain.

Baca juga: Nadiem Makarim Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Kabinet Indonesia Maju

Sebelumnya, sejumlah spekulasi bermunculan soal jabatan yang bakal dipegang co-founder sekaligus CEO startup ride-hailing GoJek itu di kabinet Indonesia Maju pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin, seperti Menteri Digital dan Menteri Kominfo.

Bukan dari pendidikan, kenapa dipilih?

Nama Nadiem Makariem memang santer disebut akan menempati posisi menteri, sejak berlangsungnya Pemilihan Presiden 2019. Namun, jabatan Menteri Pendidikan yang disandangnya cukup membuat terkejut.

Nadiem dengan latar belakang sebagai pelaku dunia startup, sebelumnya lebih dikait-kaitkan sebagai calon Menteri Digital (nomenklatur baru yang sebelumnya dikabarkan disiapkan Presiden Jokowi), Kepala Bekraf, bahkan Menkominfo.

Baca juga: Profil Menteri Pendidikan Nadiem Makarim, Lulusan Harvard yang Dirikan Gojek

Mendekati pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober lalu, dalam beberapa prediksi bursa nama Kabinet Presiden Jokwi, barulah nama Nadiem dijagokan sebagai calon menteri atau wakil menteri di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kendati bukan berasal dari dunia pendidikan, pemilihan Nadiem untuk mengepalai Kemendikbud yang kini kembali menaungi urusan pendidikan tinggi (Dikti) bukan tanpa alasan.

Saat ditemui wartawan usai pengumuman kabinet di Istana Negara, Nadiem menjelaskan bahwa presiden mempertimbangkan latar belakangnya sebagai orang yang berkutat di dunia teknologi dan mengantisipasi kebutuhan di waktu mendatang.

"Kebutuhan SDM di masa depan akan berubah dan berbeda. Inilah link and match yang dimaksud Presiden. Saya akan mencoba menyambungkan institusi pendidikan dengan apa yang dibutuhkan di luar," kata Nadiem.

Meninggalkan anak sendiri

Dengan menjabat sebagai Mendikbud, Nadiem turut menerima konsekuensi harus meninggalkan GoJek agar bisa fokus menjalankan tugas baru yang diembannnya.

Dia mengatakan kepergiannya dilakukan dengan berat hati. GoJek adalah usaha startup yang dirintisnya sejak 2011 dan kini telah meraksasa dengan nilai valuasi melebihi 10 miliar dollar AS (decacorn).

Baca juga: Pernyataan Resmi Duo CEO Baru GoJek Pasca-mundurnya Nadiem Makarim

GoJek, kata Nadiem, sudah seperti anaknya sendiri, sementara para driver dan kolega di sana tak ubahnya keluarga.

Bagaimana nasib GoJek setelah ditinggal Nadiem? Perusahaan ride hailing ini menyatakan bangga dengan pendirinya yang masuk jajaran kabinet. Posisi Nadiem di GoJek bakal digantikan oleh Presiden GoJek Andre Soelistyo dan co-founder Kevin Aluwi sebagai co-CEO.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com