Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Apple Ogah Ganti Konektor Lightning di iPhone dengan USB

Kompas.com - 28/01/2020, 17:10 WIB
Kevin Rizky Pratama,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Komisi Eropa mendesak pabrikan gadget untuk menggunakan standar charger (USB) yang sama di perangkat seperti smartphone dan tablet. Sebagian besar vendor sudah mengikuti imbauan ini, kecuali Apple yang masih ngotot dengan Lightning

Merasa ajakannya kurang efektif, Parlemen Eropa kemudian menyatakan akan melakukan langkah yang lebih tegas, termasuk dengan mengeluarkan regulasi khusus, demi membuat para vendor mengikuti standar charger universal.

Belakangan, Apple berdalih dengan menyatakan keengganannya mengadopsi standar universal itu disebabkan oleh pandangan bahwa keseragaman jenis konektor bakal "menghambat inovasi", serta "merugikan konsumen dan ekonomi Eropa".

Apple mencontohkan jumlah perangkatnya yang menggunakan konektor Lighting sudah mencapai kisaran 1 miliar. Belum lagi aneka ekosistem seperti aksesori berbasis Lighting yang sama ini eksis menyokong konsumen gagdet tersebut.

Karena itu, lanjut Apple, peraturan baru yang memaksa penerapan charger universal akan berdampak langsung ke begitu banyak pemilik perangkat berbasis Lightning -seperti iPhone dan iPad- berikut aksesorinya, baik di Eropa maupun seluruh dunia selebihnya.

Baca juga: iPhone 2019 Tetap Pakai Port Lightning Agar Apple Kaya

"Akan ada tumpukan sampah elektronik dalam jumlah sangat besar dan ini akan membuat pengguna tidak nyaman," sebut Apple dalam pernyataannya, dihimpun KompasTekno dari MS Power User, Selasa (28/1/2020).

Padahal, Apple sebelumnya sudah pernah mengganti konektor untuk gadget bikinannya, yaitu dari dock 30-pin menjadi Lightning pada 2012. Ketika itu, perusahaan asal Cupertino ini tidak menyinggung soal dampaknya untuk para pengguna.

Setengah beralih dengan charger dan kabel

Pada 2009, Apple sempat menandatangani memorandum sukarela berisi persetujuan untuk memakai standar charger berbasis micro USB di Eropa, bersama dengan pabrikan lain seperti Samsung, Huawei, dan Nokia. Tapi Apple tak menerapkannya dan memilih Lightning.

Baca juga: iPad Pro (2018) Resmi Meluncur dengan Face ID dan USB-C

Standar konektor yang didorong kini adalah USB tipe-C. Para vendor Android perlahan sudah mulai beralih ke USB-C. Begitupun dengan Apple yang sudah "setengah beralih" dengan memakai USB-C di jajaran MacBook dan iPad Pro terbaru.

Namun, iPhone hingga kini masih menggunakan konektor Lightning, meskipun charger di beberapa model (iPhone 11 Pro dan 11 Pro Max) sudah menggunakan konektor USB-C terhubung ke ponsel dnegan kabel USB-C ke Lightning.

Pendekatan macam charger USB-C dengan kabel yang memiliki ujung konektor Lightning ini, menurut Apple, akan lebih nyaman dan ekonomis untuk konsumen, ketimbang ikut mengganti konektor Lighting di iPhone dengan USB-C.

"Kami memandang tidak perlu ada regulasi karena industri sudah mulai beralih ke USB tipe-C lewat konektor atau kabel. Ini termasuk charger USB-C Apple yang kompatibel dengan semua iPhone dan iPad," imbuh Apple.

Baca juga: Ini Beda Konektor Micro USB dan USB Type-C, Bukan Sekadar Bentuk

Transisi ke USB-C, apalagi kalau dipaksa lewat peraturan, agaknya memang akan paling berdampak ke Apple. Sebab, perangkat-perangkat Android sudah banyak yang menggunakan USB-C. Hanya iPhone saja yang masih eksklusif menggunakan Lightning.

Komisi Eropa rencananya akan mempublikasikan studi dampak penggunaan standar charger universal pada akhir Januari atau Februari mendatang. Sementara itu, rencana peraturan soal keharusan memakai standar charger yang sama terus digodok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com